Usai Cekik Nenek hingga Tewas, Cucu sempat Pasangkan Mukena ke Jasad Korban sebelum Kabur
Setelah mencekik neneknya hingga tewas, seorang cucu sempat memasangkan mukena ke jasad korban sebelum kabur.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
TRIBUNNEWS.COM - Fakta baru kasus pembunuhan seorang nenek oleh cucunya sendiri terungkap.
Ternyata setelah mencekik neneknya hingga tewas, sang cucu sempat memasangkan mukena ke jasad korban.
Tujuanny untuk menyamarkan kejahatan pelaku, agar seolah-olah korban meninggal saat melaksanakan ibadah malam.
Kasus pembunuhan yang dilakukan ABS (18), terhadap neneknya, Ribut (61), ditengarai sudah direncanakan sejak jauh hari.
Dugaan ini muncul setelah tersangka diketahui sempat datang ke rumah neneknya di Dusun Setia, Purwodadi, Kejuruanmuda, Aceh Tamiang pada Selasa (13/4/2021) pagi.
Warga menduga kehadiran ABS untuk memantau situasi sebelum melakukan eksekusi pada malam harinya.
“Bisa saja kalau pagi itu memungkinkan, niatnya untuk merampok langsung dilakukan,” kata Boy, tetangga korban.
Dugaan kejahatan terencana ini semakin kuat setelah hasil pemeriksaan sementara menerangkan tersangka menjebak korban naik ke lantai dua rumahnya dan selanjutnya dianiaya.
Baca juga: Detik-detik Hidayat Bunuh Eko Kurniawan di Kuburan China Delitua, Berawal Dari Mojok di Semak-semak
Baca juga: Nasib Tragis Kakek 83 Tahun di Agam, Tinggal Sendiri di Rumah Kayu Hingga Tewas Terbakar
“Sekitar puku 00.45 WIB, pelaku mengetuk pintu dapur neneknya dan mengatakan ada orang di lantai dua,” kata Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Ari Lasta melalui Kasubbag Humas, Iptu Untung Sumaryo.
Tak lama setelah berada di lantai dua, korban terjatuh dari tangga. Kejadian ini disaksikan Risa Ariati, tetangga yang kerap menjaga korban pada malam hari.
Bahkan dalam keterangannya, Risa menyebut pelaku justru melanjutkan penganiayaan ketika mengetahui korban jatuh.
“Bukannya ditolong, pelaku justru mengangkat tubuh korban ke ruang shalat untuk kemudian dicekik kembali,” lanjut Untung.
Aksi ini dilakukan ABS bersama temannya, BWY (17), keduanya warga Kampung Bundar, Karangbaru, Aceh Tamiang.