Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bayi Kembar di Aceh Meninggal, Pelayanan Medis Tak Maksimal, Dokter Takut Tangani Pasien Reaktif

Duka mendalam masih dirasakan oleh pasangan suami istri Ilham Nuddin (34) dan Faizatun Husna (36).

Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Bayi Kembar di Aceh Meninggal, Pelayanan Medis Tak Maksimal, Dokter Takut Tangani Pasien Reaktif
Serambinews.com/Istimewa
Ilham (kiri) bersama ayahnya, Ayub di sebuah warung beberapa hari lalu sebelum Ramadhan 1442 H. Keduanya menunggu itikad baik dari dokter A agar datang ke rumahnya untuk meminta maaf. 

Dokter A menurut Dedy mengalami ketakutan setiap menangani pasien reaktif Covid-19.

“Mungkin karena faktor usia yang mendekati 50 tahun, beliau takut. Tapi sebenanrnya kalau pakai APD lengkap, tidak masalah visit ke ruang isolasi,” jelas Dedy.

Anggota DPD RI Sudirman atau Haji Uma menilai kasus kematian bayi kembar usai persalinan di RSUD Aceh Tamiang harus diselesaikan dengan serius karena sudah menyangkut nyawa manusia.

Secara tegas, dia pun meminta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan aparat kepolisian turun tangan.

“Kalau cerita yang disampaikan benar begitu, sungguh sangat kita sayangkan. IDI dan polisi harus turun tangan,” kata Haji Uma kepada Serambi melalui seluler, Sabtu (17/4/2021).

Baca juga: Oknum Polisi di Aceh Paksa Ibu Muda Buka Mulut, lalu Cekoki Pil Ekstasi, Korban Tewas Over Dosis

Pernyataan ini disampaikan Haji Uma usai menerima laporan kematian bayi kembar pasangan Iham Nuddin (34) dan Faizatun Husna (34) warga Durian, Kecamatan Rantau, Aceh Tamiang.

Berdasarkan informasi yang diterimanya langsung dari kakek almarhum, Muhammad Ayub, kasus ini hingga mencuat ke publik akibat lemahnya informasi yang disampaikan RSUD Aceh Tamiang kepada keluarga pasien.

BERITA REKOMENDASI

“Bayangkan, kasus ini sudah tiga bulan berlalu, tapi keluarga belum mendapatkan klarifikasi tentang penyebab kematian ini,” sambungnya.

Dia pun mendorong Dinas Kesehatan dan RSUD Aceh Tamiang memberi akses informasi dan menjadi mediasi pertemuan keluarga korban dengan dokter A.

“Kita wajib mempertanyakan mengapa Dinkes ataupun rumah sakit tidak mampu menghadirkan dokter A. Jangan sampai kasus ini menjadi preseden buruk bagi lembaga kesehatan yang sedang berjuang meningkatkan pelayanannya,” lanjutnya.

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Dokter tak Pernah Datang, Penyebab Bayi Kembar Meninggal di Rumah Sakit

(Serambinews.com/Bakri)


Berita lainnya seputar Kabupaten Aceh Tamiang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas