Nenek di Pematangsiantar Ditusuk Keponakan dengan Gunting, Pelaku Emosi Dituduh Curi Beras 15 Kg
Kasus penganiayaan menghebohkan warga di Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematangsiantar.
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Kasus penganiayaan menghebohkan warga di Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
Diketahui pelakunya merupakan pria bernama Fauzi (31).
Sedangkan korbannya adalah uak dari pelaku, Ida Pohan (60).
Kejadian ini bermula saat pelaku emosi dituduh korban mencuri beras.
Karena tuduhan itu, Fauzi nekat menusukkan gunting ke arah korban dan langsung kabur.
Insiden berdarah ini terjadi persisnya berada di Jalan Singosari, Kelurahan Martoba, Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematangsiantar pada Senin (19/4/2021) dini hari.
Baca juga: Dituding Kirim Santet, Pria di Bima Jadi Sasaran Amarah Tetangganya Hingga Ditusuk Pakai Keris
Saat itu, ratusan warga seketika meramaikan lokasi peristiwa.
Tak sampai di situ, beberapa warga mengamuk hingga ramai-ramai menganiaya pelaku penikaman yang belakangan diketahui bernama Fauzi (31) warga Jalan Ade Irma Suryani Gang Aman, Kelurahan Martoba, Kecamatan Siantar Utara.
Menurut penuturan seorang warga bernama Rini, Fauzi menikam kakak dari ibunya bernama Ida Pohan (60).
Penikaman itu dilakukan Fauzi dengan menggunakan gunting.
Jeritan korban akibat kena tusukan, langsung mengundang perhatian warga.
"Awalnya korban (Ida Pohan) mencari Fauzi karena disangka mencuri beras. Setelah ditemukan di Jalan Ade Irma Gang Aman, korban dan pelaku cekcok mulut," kata Rini.
Warga lainnya, Linda (52) juga membenarkan peristiwa itu.
Baca juga: Remaja 17 Tahun Tusuk Temannya hingga Tewas saat Dibonceng Motor, Pelaku: Saya Emosi, Khilaf
Ia mengatakan pelaku Fauzi dan korban Ida Pohan masih dalam hubungan sedarah.
Beberapa waktu sebelum penikaman, Ida mencari-cari keberadaan Fauzi.
"Jadi pelaku yang menikam korban ini, masih uak-nya sendiri. Pelaku itu anak dari adik korban," tutur Linda sembari menyebut, korban sebelumnya kehilangan beras sebanyak 15 kilogram.
"Korban sempat emosi dan melempar pelaku dengan batu, tapi tidak kena. Pelaku kebetulan ada memegang gunting dan menusukkan kepada korban sebanyak tiga kali, habis itu pelaku kabur," ujar Linda kembali.
Pascapenusukan, Fauzi kabur melarikan diri sampai akhirnya berhasil ditangkap warga.
Warga emosi secara bertubi-tubi menghajar Fauzi sampai darah segar keluar dari kulit kepalanya yang koyak akibat hantaman sejumlah pukulan.
Berkaitan dengan kasus ini, Kapolsek Siantar Utara, AKP Manaek Ritonga membenarkan kronologi yang disampaikan warga.
"Korban yang merupakan kakak dari ibu pelaku ini kehilangan beras, lantas mencari pelaku dan bertemu. Mereka terlibat cekcok yang berujung penikaman. Korban melempar batu ke arah pelaku, lalu disusul pelaku yang menikan korban dengan gunting ke tangan sebelah kiri korban sebanyak dua kali," ungkap Kapolsek AKP Marnaek Ritonga.
Baca juga: Nekat Tusuk Leher Istri hingga Tewas, Pria Ini Mengaku Tak Sengaja: Demi Allah Tidak Ada Niat
Adapun luka tusuk yang dialami korban, ada pada bagian pergelangan tangan dan pangkal lengan atas.
"Untuk motif kejadian penikaman itu, pelaku dituduh mencuri beras. Pelaku spontan menusuk korban yang merupakan Mak Tuanya (Kakak Mamak Pelaku)," ungkap Kapolsek ketika diwawancarai.
Untuk selanjutnya, korban Ida Pohan menjalani perawatan di RSUD Djasamen Saragih guna memperoleh perawan medis.
Begitu juga dengan pelaku Fauzi turut dibawa ke RSUD Djasamen Saragih untuk mendapatkan perawatan sebelum melanjutkan proses penyelidikan setelah dinyatakan sebagai tersangka penganiayaan.
"Pelaku ditangkap warga lalu diserahkan ke Polsek," pungkas AKP Manaek Ritonga.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Kesal Dituduh Mencuri Beras, Pemuda Ini Tiga Kali Tikam Uak Sendiri di Siantar Martoba
(Tribun-Medan.com/ Alija Magribi)