Kru Kapal Selam KRI Nanggala Raditaka Mardyansa Berencana Lamar Pujaan Hati Setelah Lebaran
Sontak kabar tersebut meluluhkan orang tua yang membesarkannya, terlebih Dika merupakan tulang punggung keluarga.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, TUBAN - Rumah dengan lebar sekitar 7 meter dan panjang 10 meter menjadi saksi hidup Kls Isy Raditaka Mardyansah (26).
Dika sapaan akrab Raditaka Mardyansah, sejak kecil hidup bersama ketiga saudaranya menempati rumah dengan dinding bambu di Desa Kesamben, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban.
Bahkan, rumahnya juga tertempel stiker keluarga penerima manfaat (KPM) Pemkab Tuban, bertuliskan keluarga miskin.
Kabar mengenai KRI Nanggala-402 yang membawa 53 ABK dinyatakan hilang kontak di perairan utara Bali, Rabu (21/4/2021), sekitar pukul 04.25 WIB, cukup membuat getar hati kedua orang tuanya, Mugiyono (56) dan Sutiah.
Terlebih pada Sabtu (24/4/2021), Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana Yudo Margono menaikkan status KRI Nanggala-402 dari submiss (hilang) menjadi subsunk (tenggelam).
Sontak kabar tersebut meluluhkan orang tua yang membesarkannya, terlebih Dika merupakan tulang punggung keluarga.
Sebab, anak pertamanya yang juga anggota TNI berdinas di luar Jawa dan sudah berkeluarga.
"Dika merupakan tulang punggung keluarga, kakaknya sudah berkeluarga. Jadi kami tinggal sama Dika dan dua adiknya," kata Mugiyono ditemui di rumah duka, Senin (26/4/2021).
Meski bekerja sebagai ojek serabutan, Mugiyono selalu mendidik anaknya untuk disiplin dan jujur.
Hal itu terbukti apa yang ia tanamkan akhirnya dituai juga.
Dika diterima bergabung di TNI-AL, meski jatuh bangun harus dilalui.
Anak keduanya sempat gagal dua kali, dan pada pendaftaran ketiga akhirnya diterima, tepatnya sekitar 2015.
Bahkan, putra kesayangannya itu belum menikah.
Rencananya Dika akan melakukan prosesi lamaran dengan gadis pujaannya setelah Idul Fitri 1442.
"Saya selalu mengajarkan disiplin dan jujur, tidak mulus Dika diterima di TNI, sempat gagal. Memang setelah Idul Fitri rencana mau lamaran," ucapnya didampingi Sutiah yang masih lemas ditinggal anak kesayangannya yang gugur dalam bertugas.
Orang tua dari Raditaka pun bercerita pilu bagaimana putranya sudah mempersiapkan segalanya.
Termasuk menetapkan hati kepada pujaan hatinya.
Ia menjelaskan, gadis pujaan anak keduanya merupakan warga desa setempat.
Kemarin saat mengetahui berita awal kapal tenggelam juga sempat ke rumah, menghaturkan belasungkawa.
Mengenai rencana tunangan itu juga atas keinginan dari Dika, sapaan Raditaka Mardyansah.
"Memang rencana lamaran, tapi sudah keburu ajal menjemput anak saya," katanya.
Baca juga: Video Menhan Prabowo Dipeluk Erat Seorang Keluarga Awak Kapal Selam KRI Nanggala-402
Bupati Tuban, Fathul Huda datang bersama rombongan ke rumah duka.
Kedatangan orang nomor satu di pemerintah setempat itu untuk memberikan santunan dan semangat kepada keluarga.
Ia meyakinkan kepada kedua orang tuanya, Insya Allah Kls Isy Raditaka Mardyansah meninggal dalam keadaan syahid.
"Yang kuat dalam menerima cobaan ini, InsyaAllah ananda mati syahid," ujar Bupati sambil menepuk pundak Mugiyono kepada TribunJatim.com.
Sebelum meninggalkan lokasi, bupati dua periode itu tampak mengamati rumah yang dihuni keluarga Dika.
Bahkan, sempat memanggil camat setempat untuk melakukan proses rehab rumah raditaka.
"Nanti biar diproses camat untuk proses rehab," bebernya sambil bergegas meninggalkan rumah duka.
Camat Plumpang, Saefiyudin dikonfirmasi mengenai rencana rehab rumah almarhum kls isy Raditaka Mardyansah membenarkan.
"Iya nanti mulai proses pengusulan ke Dinas PRKP, sudah saya komunikasikan untuk rehab rumah Pak Mugiyono," ucapnya kepada TribunJatim.com.
Anak keempat
Sekadar diketahui, Raditaka Mardyansah merupakan anak kedua dari empat bersaudara.
Kakak dari Dika juga diketahui merupakan anggota TNI yang telah bertugas di luar Pulau Jawa.
Dika menempuh pendidikan di Tuban, yakni SDN Kesamben 1, SMPN 2 Plumpang, dan SMAN 1 Widang.
Terbelah Jadi 3 Bagian
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengungkapkan kondisi kapal selam KRI Nanggala 402 ditemukan terbelah menjadi tiga bagian.
Temuan itu berdasarkan temuan citra gambar dari robot penyelam Remoted Operated Vehicle (ROV) kapal selam asal singapura MV Shift Rescue.
"Jadi di sana KRI Nanggala terbelah menjadi 3 bagian," kata Yudo dalam konferensi pers di Bali, Minggu (25 April 2021).
Selain itu ROV juga menunjukan bahwa kapal tenggelam di kedalaman 838 meter.
Yudo menambahkan citra gambar yang menunjukan bagian-bagian dari KRI Nanggala ditemukan pada pukul 09.30 Wita.
"Pada pukul 09.04 Wita, ROV Singapur mendapatkan kontak visual. Yaitu tepatnya dari jarak datum (tempat tenggelam awal) berjarak 1.500 yard di selatan pada kedalaman 830 meter terdapat bagian-bagian dari KRI Nanggala," tutur Yudo.
Pada kesempatan yang sama, panglima TNI Hadi Tjahjanto juga menyebutkan sejumlah bukti yang kemudian membawa kesimpulan gugurnya 53 awak KRI Nanggala 402.
Hadi menyebut sejumlah bukti itu adalah kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan kapal, kemudi selam pinggul dan bagian kapal lain termasuk baju keselamatan awak kapal MK11.
"Berdasarkan bukti-bukti otentik tersebut dapat dinyatakan bahwa KRI mandala 402 telah tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur," jelas Hadi.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Sosok Kls Isy Raditaka Mardyansah, Masuk TNI Tak Mulus Hingga Jadi Tulang Punggung Keluarga
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Rumah Kls Isy Raditaka Mardyansah Diusulkan Rehab, Berasal Dari Keluarga Tak Mampu