Kasus Sate Beracun, Motif Berlatar Belakang Asmara, Pelaku Terancam Hukuman Seumur Hidup
Nani mengirimkan sate beracun untuk seseorang bernama Tomy melalui jasa pengiriman ojek online yang dipesan secara offline.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Sosok Nani Apriliani, wanita asal Majalengka tersangkut kasus hukum karena mengirim sate beracun sianida di Bantul, Yogyakarta.
Sate itu beracun karena mengandung kalium sianida.
Nani mengirimkan sate tersebut untuk seseorang bernama Tomy melalui jasa pengiriman ojek online yang dipesan secara offline.
Seperti yang dimuat Kompas.com, pengirim sate beracun itu mulanya membeli kalium sianida atau KCN secara online sebanyak 250 gram.
Baca juga: Ternyata Ada Sosok Pria Lain di Balik Kasus Sate Beracun, Kini Jadi Buruan Polisi
Menurut Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono, perempuan berusia 25 tahun ini membeli sianida seharga Rp 224 ribu melalui e-commerce.
Kemudian, Nani menggunakan untuk ditaburkan ke dalam bumbu sate.
"250 gram harganya Rp 224.000," kata di Mapolres Bantul, Senin (3/5/2021).
Baca juga: Saat Dikirimi Sate Beracun, Polisi di Tuban Sedang Tugas di Luar Rumah, Berikut Cerita Lengkapnya
Kini, terungkap otak jahat Nani Apriliani di balik sate beracun sianida itu. Ia sengaja meracuni sate untuk Tommy karena perasaan sakit hati.
Namun dalam kasus ini, orang yang menyantap makanan itu bukanlah orang yang menjadi sasaran Nani, korbannya justru anak dari pengemudi ojek online yang mengonsumsi bumbu sate tersebut.
Dari sinilah awal mula kasus sate beracun di Bantul ini terbongkar. Kini, Nani pun sudah dibekuk pihak kepolisian.
Ia ditangkap polisi di rumahnya Potorono, Banguntapan, Jumat (30/4/2021).
Wanita asal Majalengka, Jawa Barat ini tinggal di memang bekerja di Yogyakarta.
Ia bekerja di sektor swasta. Bagaimana sosok asli dari pelaku pengirim sate beracun ini pun terungkap. Ternyata dia orang yang introvert.
"Introvert banget tidak semudah yang anda bayangkan," kata Kombes Burkan.