Guru Privat & Murid SMA Tersesat di Hutan Gara-gara Pakai Google Maps, Ini Identitas Ketujuh Korban
Tujuh wisatawan yang terdiri guru privat dan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) tersesat di hutan.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
4. Haduan (17) asal Medan (SMA swasta Medan) kondisi lemas
5. Hagai Pinem (17) asal Medan (SMA swasta Medan) cedera ringan
6. David (17) asal Medan (SMA swasta Medan) cedera ringan
7. Farel (17) asal Medan (SMA swasta Medan) cedera ringan.
"Nah, abang korban itu memperkirakan ada lima orang. Abangnya ini tidak mengetahui data yang pasti, adiknya berangkat dengan berapa orang (muridnya). Karena adiknya ini merupakan guru privat swasta dari korban yang hilang ini," tambah Hisar Turnip.
Ia menjelaskan bahwa ketujuh orang yang dikabarkan hilang tersebut memasuki wisata pemandian alam Air terjun Dwi Warna tanpa pemandu.
Mereka hanya mengandalkan Google Map sebagai penunjuk arah, dan akhirnya tersesat di dalam hutan.
"Jadi mereka tanpa pemandu dan hanya mengandalkan google map, makanya mereka tersesat," katanya.
Dikatakan Hisar Turnip, ketujuh orang tersebut ditemukan sekitar 800 meter arah barat dari posko tim SAR Sibolangit.
Menurut Hisar Turnip, ketujuh orang tersebut tersesat ketika hendak pulang dari objek wisata Air Terjun Dwi Warna.
Menurut Hisar, mereka balik dari kawasan tersebut ketika matahari akan terbenam.
Baca juga: Sempat Dilaporkan Hilang di Hutan Sibolangit, 7 Wisatawan Akhirnya Ditemukan Selamat
"Ketujuh orang ini berangkat dari Medan itu jam 9 pagi, kalau diperkirakan mereka ini sudah sampai pemandian Dwi Warna. Jadi karena mau balik dari kawasan itu dengan keadaan langit mau gelap, tersesat lah mereka,” ujarnya.
Satu di antaranya kemudian menelepon orang tuanya pukul 21.15 WIB.
Kabar itu kemudian diteruskan kepada tim SAR, namun saat dihubungi kembali ponsel sudah dalam keadaan tidak aktif.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.