15 Kampung di 4 Kecamatan di Berau Terendam Banjir, Ribuan Kepala Keluarga Terdampak
Banjir melanda 15 kampung di 4 kecamatan di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Akibatnya, ribuan Kepala keluarga (KK) menjadi korban banjir.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Banjir melanda 15 kampung di 4 kecamatan di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Akibatnya, ribuan Kepala keluarga (KK) menjadi korban banjir.
Berdasarkan Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, ada sekira lebih dari 2.000 KK terdampak.
Mereka ini berasal dari Kecamatan Kelay, Sambaliung, Segah dan Teluk Bayur. Sebelumnya, banjir berlangsung sejak 13 Mei 2021 kemarin.
“Sudah kami turunkan tim kembali untuk memantau perkembangan di lokasi, tapi kondisi di beberapa tempat sudah tidak begitu tinggi dan perlahan surut,” jelas Kepala BPBD Berau, Thamrin, Senin (17/5/2021).
Dia memberi contoh di Kecamatan Kelay misalnya terdampak banjir seperti Long Beliu, Lesan Dayak, Muara Lesan serta Muara Merasa bertotal 57 Kepala Keluarga.
Begitu juga untuk kampung di Kecamatan Sambaliung terdapat 1.532 KK. Total itu berasal dari Kampung Long Lanuk, Pegat Bukur, Bena Baru dan Inaran.
Baca juga: Banjir Terjang Kabupaten Malinau Kalimantan Utara, Warga Beberapa Desa Mengungsi
Saat ini pihaknya fokus untuk memberikan perhatian di sekitar daerah Kampung Tumbit Melayu, Tumbit Dayak, Bena Baru dan Inaran. Sesuai dengan komunikasi dari aparat kampung untuk kondisi di daerah hulu Segah sudah mulai kondusif dan aman.
Thamrin juga menjelaskan, keadaan banjir ini disebabkan oleh tingginya curah hujan yang mengguyur kawasan hulu sejak 11 Mei lalu, sesuai dengan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Berau. Sehingga peningkatan volume air cukup signifikan dan bervariasi di beberapa kampung, hingga mencapai 2 meter.
“Untuk sementara masih berjaga-jaga, menyalurkan bantuan logistik yang terpenting untuk sekarang,” ungkapnya.
Thamrin melanjutkan, Pemerintah Kabupaten Berau harus segera berunding untuk membicarakan pasca bencana untuk memperbaiki beberapa kondisi yang rusak, seperti listrik hingga ketersediaan air bersihnya.
“Itu akan segera kami rapatkan, kemungkinan besok sesuai dengan arahan Bupati. Untuk penanganan sendiri harus melibatkan OPD terkait,” ungkapnya.
Dia memberi contoh, seperti daerah yang terkena banjir, beberapa diantaranya ladang pertanian masyarakat juga menjadi korban. Dengan itu OPD terkait bisa memberikan solusi kedepannya untuk penanganan pasca banjir ini.
“Semoga bisa secepatnya bisa teratasi dengan beberapa pihak terkait, begitu juga untuk penyaluran logistik dan air bersih,” tutupnya.
Baca juga: 13 Ribu Warga Terdampak Banjir di Satui Tanah Bumbu Kalsel Mengungsi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.