Heboh Isu Santet di Tulungagung, 8 Sapi dan 1 Kambing Mati Mendadak, Ada Benda Ini di Perutnya
Heboh isu santet di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Heboh isu santet di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Isu santet itu mencuat setelah delapan ekor sapi dan seekor kambing milik warga mati mendadak selama Mei 2021.
Saat bangkai binatang ternak itu dibedah, warga menemukan benda-benda tak biasa.
Mulai dari potongan besi, potongan akar keras, pasir dan kerikil.
Isu santet atau dalam bahasa lokal disebut jengges pun merebak.
"Ternak yang mati ada delapan sapi milik 3 warga, dan satu kambing milik satu warga lainnya," tutur Kepala Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo, Mulyono.
Mulyono menuturkan, sapi yang mati jenis sapi perah yang masih produktif.
Baca juga: Minta Pacar Jangan Matikan Telepon karena Ketakutan, Pria Ini Ditemukan Tewas di Tepi Pantai
Gejala awalnya sapi tidak doyan makan, lalu mati mendadak.
Warga awalnya khawatir sapi yang mati disebabkan virus.
"Akhirnya warga berinisiatif membedah sapi yang mati. Di dalam perutnya ditemukan aneka benda tak wajar itu," ungkap Mulyono.
Kematian sapi-sapi itu membuat warga serah. Isu aktivitas santet di antara warga pun merebak.
Sebab tidak mungkin sapi dan kambing makan potongan besi.
"Kalau dilogika kan gak bisa, bagaimana besi bisa masuk ke dalam perut sapi dan kambing?" ujar Mulyono.
Untuk meredam keresahan warga, pemerintah desa akan mengumpulkan warga.
Mulyono khawatir, ada aksi tuding diantara warga dan bisa memicu aksi main hakim sendiri.
Sementara warga juga mencari "pageran" supaya sapi-sapinya tidak ikut jadi korban.
"Semua cari cara sendiri-sendiri supaya sapinya tidak ikut jadi sasaran santet. Istilahnya cari pageran," terang Mulyono.
Kematian sapi yang disengaja biasanya dilakukan oleh pedagang nakal.
Sapi incarannya sengaja diracun agar mati dan bisa dibeli dengan harga murah.
Baca juga: Tabrakan Motor dan Mobil di Aceh, Ayah Ibu dan Anak Balita Tewas
Namun dalam kematian beruntun hewan ternak ini, tidak ada pedagang yang berminat membeli sapi yang mati.
Hal itu menguatkan kecurigaan warga, kejadian itu memang karena aksi santet.
Apalagi kejadian serupa sempat merebak di tahun 2013 silam.
Kala itu nyaris terjadi aksi massa yang menghakimi pelaku.
"Saat itu pelaku saya sembunyikan, dia mau tobat. Semua ilmunya sudah dirontokkan," kenang Mulyono.
Mulyono memastikan, pelaku tahun 2013 tidak beraksi lagi karena sudah tidak punya ilmu santet.
Ia menduga ad pelaku dari luar desanya.
Menurut pelaku yang sudah bertobat, ilmu santet harus diamalkan secara berkala agar tidak menyerang dirinya sendiri.
"Jadi kalau ilmu itu tidak dipakai menyerang hewan atau orang lain, maka akan memakan dirinya sendiri."
"Saya khawatir kematian ternak warga ini karena ada yang mengamalkan santetnya," pungkas Mulyono.
(TribunJatim.com/David Yohanes)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Heboh Isu Santet di Tulungagung, 8 Sapi dan 1 Kambing Mati Mendadak, Ada Potongan Besi di Perutnya