Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

POPULER Regional: Sarjana Unair Kalah dari Lulusan Paket C | Perselingkuhan Pria Beristri dan Janda

Berita regional dalam 24 jam terakhir. Ada Sarjana Unair kalah dari lulusan Paket C hingga perselingkuhan pria beristri dengan seorang janda.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Sri Juliati
zoom-in POPULER Regional: Sarjana Unair Kalah dari Lulusan Paket C | Perselingkuhan Pria Beristri dan Janda
SURYA Willy Abraham /Tangkap Layar Facebook/IMCNews.ID
Berita regional dalam 24 jam terakhir. Ada Sarjana Unair kalah dari lulusan Paket C hingga perselingkuhan pria beristri dengan seorang janda. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut berita populer regional dalam 24 jam terakhir.

Pria ngaku bisa mengobati anak kecil yang kesurupan tapi malah berbuat asusila.

Sikap Briptu Febio Marcelino saat dimaki penumpang mobil di pos penyekatan mencuri perhatian. Ia tak balik marah dan malah memaafkan penumpang mobil tersebut.

Lalu, ada sosok Wildan Erhu Nugraha, Sarjana Universitas Airlangga (Unair) yang kalah dari lulusan paket C saat mengikuti seleksi perangkat desa.

Kemudian, pemuda nekat merudapaksa gadsi 16 tahun berulang kali. Modusnya, pelaku janji menikahi korban.

Berita lain, ada seorang pria beristri yang berselingkuh dengan janda. Diketahui istri pria tersebut sedang merantau di Kalimantan.

Baca juga: 3 Video Ibu-ibu Marah-marah Viral di Media Sosial, 2 karena Disuruh Putar Balik, 1 Ngamuk ke Kurir

Berikut 5 berita regional selama 24 jam terakhir:

Berita Rekomendasi

1. Ngaku Bisa Obati Anak Kecil yang Kesurupan, Pria Ini Lakukan Tindakan Asusila

Seorang pria berinisial W (61) tega berbuat asusila ke anak di bawah umur.

Modusnya, pelaku mengaku bisa mengobati anak kecil yang sering kesurupan.

Warga Jalan Ikan Semadar, Telukbetung, Telukbetung Selatan, Kota Bandar Lampung, Lampung itu mengaku sebagai dukun pengobatan tradisional.

W menyebut dirinya biasa mengobati anak kecil yang sedang sakit karena gangguan mahluk halus.

Namun perbuatan asusila yang dilakukan W baru kali ini.

"Mereka (korban) datang ke rumah saya minta bersihin karena sering kerasukan," kata W, saat diamankan di Mapolsek Telukbetung Selatan, Senin (17/5/2021).

Mendapati permintaan tersebut, W akhirnya datang ke rumah korban.

Satu per satu anggota keluarga di rumah korban termasuk anak di bawah umur dimandikan oleh W.

W berdalih ritual mandi tersebut untuk menghilangkan aura negatif di tubuh para korbannya.

"Karena anaknya ini sering kesurupan, ibunya juga sering," kata W.

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. Sikap Briptu Febio saat Dimaki Penumpang Mobil Curi Perhatian, Tak Disangka Begini Reaksi Keluarga

Anggota Lantas Polsek Cicurug Briptu Febio Marcelino Sibuea dimaki-maki penumpang mobil pelat B di pos penyekatan Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat ternyata sosok santun dan pemaaf.

Saat dimarahi oleh penumpang mobil pelat B, ia tidak balik marah dan malah memaafkan.

Briptu Febio mengatakan, peristiwa itu bermula karena penumpang itu tidak menerima diputar balik saat melewati jalan tikus menuju Sukabumi dari arah Bogor.

"Saat kita melaksanakan penyekatan di situ ada mobil Honda Mobilio berpelat B itu dia hendak masuk jalan arteri atau jalan tikus, pada saat itu langsung saya periksa, saya periksa identitas diri."

"Ternyata yang bersangkutan itu beralamat luar Sukabumi atau Cicurug, kalau nggak salah itu Bekasi," ujarnya, Senin (17/5/2021).

Briptu Febio Marcelino (kiri) yang dimaki-maki pria dan wanita di Pos Penyekatan Benda, Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Ia menerima permintaan maaf kedua pelaku.
Briptu Febio Marcelino (kiri) yang dimaki-maki pria dan wanita di Pos Penyekatan Benda, Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Ia menerima permintaan maaf kedua pelaku. (Tribun Jabar)

"Sesuai dengan aturan berlaku atau pemerintah bahwa tidak ada wisatawan asing yang datang ke wilayah Kabupaten Sukabumi.

"Saat itu langsung saya arahkan lurus kembali ke arah Bogor, mungkin dia tidak terima, maki-maki saya kemudian keluarlah kata-kata seperti itu," jelasnya.

Saat dimaki-maki dengan dikatai kata-kata kotor, ia mengaku menerima dan lapang dada sehingga tidak balik marah kepada penumpang yang diketahui bernama Raminto dan Hesti tersebut.

"Kalau pada saat dimaki-maki saya berusaha berlapang dada sesuai dengan aturan pimpinan saya langsung, baik Pak Kapolres, berikut dengan Pak Kapolsek saya, berikut Pak Kanit bahwasanya kita harus selalu lapang dada dalam menghadapi situasional yang ada di jalan," ucapnya.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Sosok Sarjana Unair, Wildan Erhu Nugraha yang Kalah dari Lulusan Paket C saat Seleksi Perangkat Desa

Proses seleksi perangkat Desa Munggugebang, Kecamatan Benjeng, Gresik, Jawa Timur, ramai dibicarakan lantaran seorang sarjana lulusan Universitas Airlangga (Unair), kalah dari dua peserta lulusan Paket C.

Wildan Erhu Nugraha, sarjana Unair, nilainya terpaut jauh dari lulusan Paket C saat seleksi perangkat desa.

Melalui akun Instagramnya @wildanerhu, Wildan mengaku mendapat nilai 68 saat ujian tersebut.

Sementara dua lulusan Paket C yang merupakan pasutri, Suparno dan Sri Danarti, mendapat skor 99 dan 100.

Diketahui, seleksi perangkat Desa Munggugebang viral setelah hasil ujiannya dibagikan lewat media sosial Facebook oleh akun Mas Sigit.

"Seng nilai 100 coba dites dengan pertanyaan yang sama tp nomernya di acak, iso 100 mane opo gak ???" tulis akun Mas Sigit.

Saat seleksi perangkat Desa Munggugebang, Kecamatan Benjeng, Gresik, Jawa Timur pada Sabtu (1/5/2021) (kiri) dan hasil seleksi ujian (kanan).
Saat seleksi perangkat Desa Munggugebang, Kecamatan Benjeng, Gresik, Jawa Timur pada Sabtu (1/5/2021) (kiri) dan hasil seleksi ujian (kanan). (SURYA Willy Abraham /Tangkap Layar Facebook)

(Yang nilainya 100 coba dites dengan pertanyaan yang sama, tapi nomornya diacak. Bisa 100 lagi apa enggak?)

Terkait kasus ini, Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, turun tangan.

Ia melalui Inspektorat Gresik, menangani proses seleksi perangkat Desa Munggugebang.

"Masih dalam pemeriksaan," kata Kepala Inspektorat Gresik, Eddy Hadisiswoyo, Minggu (16/5/2021), dilansir Surya.co.id.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Janji Menikahi, Seorang Pemuda Nekat Rudapaksa Gadis 16 Tahun Berulang Kali

Seorang pemuda berinisial WH (24) nekat merudapaksa N (16).

Ironisnya, perbuatan bejat pelaku itu sudah dilakukan berulang kali.

Dalam melancarkan aksinya pelaku menjanjikan akan menikahi korban.

Pelaku merupakan warga Kampung Lembang Lembang, Kelurahan Pallantikang, Kecamatan Bantaeng, Sulawesi Selatan.

"Perempuan N ( Korban ) mengaku rela dan telah melakukan pelecehan berulang kali karena dibujuk dan dijanji untuk di Nikahi," kata AKP Abdul Haris Nicolaus, Senin (17/5/2021).

Baca juga: Dibekap Pakai Boneka, Gadis SMP Dirudapaksa Perampok, Dilarang Menoleh dan Diancam Dibunuh

Dijelaskan, perkenalan WH dengan N, berawal saat keduanya bertemu di Kabupaten Bulukumba.

Dari perkenalan itu berlanjut hingga menjalin hubungan asmara atau biasa disebut dengan istilah pacaran.

Keduanya kembali janjian bertemu di Kabupaten Bulukumba, pada Senin, (3/5/2021), sekitar pukul 17.00 WITA.

Setelah bertemu, keduanya menuju ke Kabupaten Bantaeng tepatnya di Jalan Elang, Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng.

Disitulah terjadi hubungan layaknya suami istri pada pukul 19.30 WITA.

BACA SELENGKAPNYA >>>

5. Istri Kerja di Kalimantan, Pria Ini Malah Apeli Janda, Warga Sudah Muak hingga Mau Mengusir Mereka

Warga Desa Ngimbang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, dalam beberapa bulan terakhir ini diresahkan dengan kehadiran pasangan selingkuh.

Mereka sering dipergoki memadu kasih di dalam rumah, padahal keduanya bukanlah pasangan resmi.

Sang pria berinisial S (56) adalah seorang suami yang istriya sedang merantau bekerja di Kalimantan, sedangkah wanitanya berinisial E berstatus sebagai janda.

Keduanya merupakan warga Desa Ngimbang, Kecamatan Palang.

Baca juga: 6 Remaja Rudapaksa Bocah 12 Tahun, Pelaku Diamakan di Tempat Berbeda-beda

Puncaknya, pada Minggu (16/5/2021) malam, aksi dugaan perselingkuhan itu dipergoki warga.

Mereka langsung menyeret pasangan tersebut ke balai desa.

Warga pun meminta mereka diusir dari desa.

Sebenarnya, atas dugaan perselingkuhan tersebut, mediasi sudah dilakukan, dan mereka dikenai sanksi membayar Rp 20 juta.

Namun, warga tetap menolak keputusan itu, Ujung-ujungnya, warga merusak balai desa saat mediasi dilakukan lagi, Senin (17/5/2021).

Dari data yang dihimpun, usut punya usut kasus dugaan perselingkuhan itu sudah terjadi beberapa bulan terakhir hingga membuat warga resah.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas