Sempat Meratapi Beban Hidupnya, Remaja 18 Tahun Nekat Lukai Lehernya dengan Parang hingga Tewas
Tak kuat menahan masalah hidup, seorang remaja nekat melukai lehernya menggunakan parang hingga tewas.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Tak kuat menahan masalah hidup, seorang remaja nekat melukai lehernya menggunakan parang hingga tewas.
Sebelum kejadian, korban sempat meratapi beban hidupnya.
Ia bahkan berkali-kali mengeluh soal kesulitan yang ia alami kepada saudaranya.
Kejadian itu menimpa MAS alias I (18), warga Desa Muara Karang, Kecamatan Pendopo, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan.
Korban nekat melukai lehernya menggunakan parang pada Jumat (28/5/2021) sekira pukul 21.00 WIB.
I menghembuskan napas terakhirnya saat dalam perjalanan menuju ke rumah sakit.
Kapolsek Pendopo AKP Heri Widodo menjelaskan sebelum kejadian I mendatangi rumah Dendi Zuriansyah (33), kerabatnya di desa Muara Karang, Pendopo dalam keadaan mengeluh akan kondisi dirinya.
Baca juga: Sujana Tewas Diduga Kekurangan Oksigen Setelah Tertimbun Tanah Galian Sumur
Sesampainya di rumah Dendi Zuriansyah, I disuruh makan.
Namun, setelah makan I kembali mengeluh dan meratapi masalahnya.
Setelah mengeluh, I kembali meminta makan kepada saudaranya tersebut.
Bukan dimakan, I malah mengusapkan makanan tersebut ke wajahnya.
"Setelah mengusapkan nasi ke mukanya I pamit mencuci muka ke dapur, dimana saat menuju dapur dengan spontan korban mengambil parang yang ada di bawah meja dapur dan langsung mengorok lehernya sendiri," Ungkap AKP.Herri Widodo, Sabtu (29/05/2021).
Melihat I menggorok lehernya sendiri Rio dan Karang (Saksi) langsung merebut parang dari tangan I dan kemudian berteriak untuk meminta pertolongan warga.
Saat tiba di rumah Dendi, Dewi ibunda I yang melihat anaknya berlumuran darah sontak langsung memeluk I.
Kemudian warga pun langsung melarikan I ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan.
"Akibat kejadian ini Iwan mengalami luka robek pada bagian leher, sangat disayangkan saat munuju rumah sakit I menarik luka di lehernya sambil kembali mengeluhkan nasibnya, Ipun meninggal dunia di RSUD Tebing Tinggi,"Tutup Heri.
Baca juga: Siswi SMP Tewas Usai Akad Nikah, Keluarga Buka Suara, Meninggal karena Sakit, Bukan Bunuh Diri
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,
Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/layanan-konseling-psikolog-psikiater/
(TribunSumsel.com/Sahri Romadhon)
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Kisah Pemuda di Empat Lawang Nekat Gorok Lehernya Hingga Tewas Karena Tak Kuat Menahan Tekanan Hidup