Kisah Tragis Portan, Wanita Buruh Tani yang Tewas Digantung Teman Sendiri
Menurut keterangan Kepala Desa Tanjung Tinggir Marganda Damanik, selama ini Portan Tumanggor hidup sebatang kara.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SIMALUNGUN -- Kematian Portan Tumanggor (52 tahun) masih menjadi perbincangan masyarakat di Nagori Tano Tingkir, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun.
Wanita ini ditemukan telah meninggal tergantung di kebun kopi.
Portan ternyata tidak bunuh diri, ia dibunuh dengan cara digantung di kebun kopi milik Ismail Turnip.
Kedua pelaku masing-masing Anaria Sipayung (40) dan Halima Telambanua (45).
Berdasarkan penelusuran www.tribun-medan.com, ternyata Portan Tumanggor ini punya kisah pilu.
Menurut keterangan Kepala Desa Tanjung Tinggir Marganda Damanik, selama ini Portan Tumanggor hidup sebatang kara.
Dia merantau dari Parlilitan, Kabupaten Humbang Hasundutan ke Simalungun sejak enam tahun silam.
Baca juga: Sebelum Bunuh IW di Hotel Kawasan Menteng, Aldi Gunakan Michat Berpura-pura Menyewa Jasa Kencan
Mulai saat itu, Portan Tumanggor bekerja di ladang warga.
Dia juga dikenal sebagai pribadi yang rajin.
"Dia tinggal sendirian ngontrak rumah di sini. Infonya sudah cerai (dengan suaminya)," kata Marganda, Senin (31/5/2021).
Sejak saat itu, Portan hidup seorang diri mencari nafkah.
Anaknya dititipkan di rumah orangtua yang ada di kampung Parlilitan.
Baca juga: Pria Suruh Orang Bunuh Suami Baru Mantan Istrinya, Pelaku Eksekusi Korban di Tempat Gelap
"Selama bertetangga, orangnya pun bagus," kata Marganda.
Karena Portan Tumanggor rajin bekerja, tak heran jika dia memiliki tabungan yang lebih.