Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pria di Kubu Raya Lecehkan Bocah Laki-laki, Dilakukan 10 Kali, Berawal Tanya Sudah Sunat atau Belum

Seorang priadi Kabupaten Kubu Raya lecehkan bocah laki-laki sebanyak 10 kali. Kasus ini bermula saat pelaku tanya korban sudah sunat atau belum.

Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Pria di Kubu Raya Lecehkan Bocah Laki-laki, Dilakukan 10 Kali, Berawal Tanya Sudah Sunat atau Belum
en.sun.mv
Ilustrasi pria berumur 28 tahun di Kabupaten Kubu Raya lecehkan bocah laki-laki sebanyak 10 kali. 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus pelecehan anak di bawah umur terjadi di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar).

Diketahui korbannya adalah bocah laki-laki berinisial MI (13).

Sedangkan pelakunya merupakan teman bermain game online korban, KH.

Pria berumur 28 tahun itu tega melecehkan korban sebanyak 10 kali.

Kini KH berhasil diciduk polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Baca juga: Digerebek Warga saat Tak Berbusana, Pemuda di Aceh Lecehkan Bocah Laki-laki 8 Tahun dalam Toilet

Kasus pelecehan anak di bawah umur ini berawal saat korban dan pelaku saling kenal lewat game online.

Kemudian keduanya akrab menjadi partner saat bermain.

Berita Rekomendasi

Berselang beberapa waktu, kemudian tersangka menanyakan korban apakah sudah sunat atau belum.

Dan untuk meyakinkan itu pula, tersangka meminta korban untuk mengirimkan video yang menunjukkan alat vitalnya itu.

Namun nahas, ternyata tersangka meminta itu untuk sebagai bahan ancaman apabila si korban tidak menuruti apa kemauannya yakni pencabulan (sodomi).

Hal itupun disampaikan Wakapolres Kubu Raya, Kompol Sandhy W.G. Suawa.

Dan ia mengatakan bahwa aksi bejat yang dilakukan oleh tersangka tersebut sudah lebih dari sepuluh kali.

Baca juga: Pria di Surabaya Lecehkan 2 Bocah SD, Korban Alami Infeksi di Duburnya, Modus Diajari Pencak Silat

Sebab apabila korban menolak, tersangka pun mengancam akan menyebarkan video alat vitalnya tersebut.

"Kejadian itu terjadi dari bulan Maret hingga April 2021, yang awalnya korban dan tersangka kenal melalui game online."

"Awalnya usai mengirimkan video tersebut korban pun merasa takut, dan diadakanlah perjanjian bertemu dengan tersangka di Kecamatan Rasau Jaya untuk menghapus video," terang Sandhy, Rabu (3/6/2021).

"Namun sebelum dihapus korban diajak melakukan hubunan badan (sodomi). Dan kejadian tersebut terus dilakukan berulang kali atau lebih dari sepuluh kali, karena apabila menolak, tersangka mengancam akan menyebarkan video tersebut," sambungnya.

Hal tersebut kemudian berhasil terbongkar, setelah pihak keluarga korban mengetahui, karena melihat isi percakapan chatting WhatsApp antara korban dan tersangka.

Baca juga: KRONOLOGI Siswa SMK Lecehkan Bocah Perempuan yang Sedang Salat di Masjid, Sempat Nonton Film Dewasa

Tersangka Pernah Jadi Korban

Kepolisian Resort (Polres) Kubu Raya saat menggelar konferensi pers di Mapolres Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar), Selasa 1 Juni 2021.
Kepolisian Resort (Polres) Kubu Raya saat menggelar konferensi pers di Mapolres Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar), Selasa 1 Juni 2021. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa)

Ia mengatakan bahwa sewaktu duduk dibangku kelas 9 SMP, dirinya juga pernah menjadi korban atas kejadian yang serupa.

"Pernah jadi korban juga, saat kelas 9," kata KH.

Saat itu dikatakan dia, bahwa ia menjadi korban atas perbuatan yang dilakukan terhadap supir truk, yang dimana sewaktu sekolah dulu ia sering menumpang truk.

"Dulu itukan kita ndak tau apa-apa, jadi katanya temenin om dulu makan. Abis pulang itu dia bilang mobilnya mogok. Lalu berhenti ditepi jalan itu, lalu saya pun diraba-raba dan dilakukan aksi itu," terang dia.

"Waktu itu sepulang sekolah," sambungnya.

Sebelumnya, juga disampaikan Wakapolres Kubu Raya Kompol Sandhy W.G. Suawa bahwa aksi bejat yang dilakukan oleh tersangka tersebut sudah lebih dari sepuluh kali.

Sebab apabila korban menolak, tersangka pun mengancam akan menyebarkan video alat vitalnya tersebut.

Baca juga: Pintu Terbuka saat Mandi, Gadis Tunawicara Didekap dan Dilecehkan Tetangga, Dipergoki Kakak Korban

"Kejadian itu terjadi dari bulan Maret hingga April 2021, yang awalnya korban dan tersangka kenal melalui game online. Awalnya usai mengirimkan video tersebut korban pun merasa takut, dan diadakanlah perjanjian bertemu dengan tersangka di Kecamatan Rasau Jaya untuk menghapuw video," terang Wakapolres Kubu Raya Kompol Sandhy W.G. Suawa.

"Namun sebelum dihapus korban diajak melakukan hubunan badan (sodomi). Dan kejadian tersebut terus dilakukan berulang kali atau lebih dari sepuluh kali, karena apabila menolak, tersangka mengancam akan menyebarkan video tersebut," sambungnya.

Hal tersebut kemudian berhasil terbongkar, setelah pihak keluarga korban mengetahui, karena melihat isi percakapan chatting Whatsapp antara korban dan tersangka.

Dengan begitu, saat inipun tersangka dijerat dengan Pasal 76 E Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.

Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul Heboh Pria di Kubu Raya Sodomi Teman Main Game Online, Usia Korban 13 Tahun

(TribunPontianak.co.id/Muzammilul Abrori)

Berita lainnya seputar kasus pelecehan anak di bawah umur.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas