Desa Miliarder di Kuningan Kini Rata dengan Tanah
Penghancuran bangunan rumah warga, kata Kusto, sesuai permintaan pemerintah
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNNEWS.COM, KUNINGAN - Sejumlah bangunan di desa miliarder di Kuningan, tepatnya, di Desa Kawungsari, Kecamatan Cibeureum, Kuningan, Jawa Barat rata dengan dengan tanah.
Rumah sengaja diambrukan oleh warga atau masing–masing pemilik rumah di desa tersebut.
“Memang bangunan rumah di desa kami hancur hingga rata dengan tanah ini oleh pemilik rumahnya sendiri,” kata Kepala Desa Kawungsari Kusto, saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Kamis (10/6/2021).
Baca juga: POPULER REGIONAL Heboh Penampakan Makhluk Aneh di Agam | Kakak Beradik Tewas di Waduk Kedung Ombo
Penghancuran bangunan rumah warga, kata Kusto, sesuai permintaan pemerintah.
Karena seluruh lahan desa berikut bangunan rumah akan terendam Waduk Kuningan yang akan segera dilaunching.
“Iya, dalam waktu dekat ini Waduk Kuningan akan beroperasi sebagai lumbung air.
Kaitan dengan bangunan rumah dihancurkan ini sesuai arahan pemerintah juga.
Baca juga: Polisi Amankan Sekoper Uang Palsu Untuk Praktik Penipuan Bermodus Penggandaan Duit di Kuningan
Sebab saat Waduk Kuningan berisi jutaan volume air, dasar embung itu tidak boleh ada bangunan apa pun,” ujarnya.
Kusto menambahkan beberapa warga juga telah pindah ke pemukiman baru, yakni perumahan di Desa Sukarapih, Kecamatan Cibingbin.
“Kalau bongkar rumah ini sudah beberapa hari dilakukan warga, kemudian beberapa warga juga ada yang telah bersiap membawa barang–barang untuk menempati rumah baru di Sukarapih,” ujarnya.
Soal perasaan warga, kata Kusto, pasti tidak lepas dari suka duka.
Apalagi mereka akan meninggalkan kampung kelahiran ini untuk selama-lamanya.
“Ya perasaan pasti suka duka.
Tapi harus bagaimana lagi, di satu sisi harus taat terhadap pemerintah dan di satu sisi tentang tanah kelahiran dan kebanggaan,” ujarnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Tangisan Warga Pecah, Desa Miliarder di Kuningan Kini Rata dengan Tanah, Rumah-rumah Dirobohkan