Pria Asahan Ditemukan Tewas dengan Tangan dan Kaki Terikat Lakban, Diduga Korban Perampokan
Menurut Iyem, saksi mata, penemuan jenazah korban berangkat dari kecurigaan masyarakat
Editor: Eko Sutriyanto
"Semenjak duda dua tahun lalu, dia ini sangat jarang keluar rumah," ujar Ayu, Kamis(10/6/2021).
Keseharian Pian biasanya pergi bekerja ke ladang yang tak jauh dari rumahnya.
Pian dikenal sebagai duda tajir karena memiliki banyak ladang.
"Ladangnya banyak, dia keluar paling untuk meladang dan setelah siap meladang balik ke rumah," katanya.
Ia tidak menyangka kalau korban meninggal dunia dengan cara tragis seperti ini.
Ia juga meminta kepada pihak kepolisian agar segera mengusut pelaku agar kampungnya merasa aman.
"Ya pak polisi kalau bisa di tangkap pelakunya, agar kami warga sini tidak takut untuk meninggalkan rumah. Kalau udah seperti ini kami juga takut, besok bisa saja rumah kami yang kena," pungkas Ayu.
Kapolsek Air Joman AKP Saut Hutagalung dari tubuh korban tidak ditemukan adanya kekerasan dari senjata tajam.
Baca juga: Rekor Dunia, Wanita Afrika Selatan Melahirkan 10 Bayi Kembar, Ibu dan Bayinya Sehat-Sehat Saja
Sehingga harus dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab meninggalnya.
"Dari badan korban belum diketahui adanya tanda-tanda kekerasan, sehingga kami melakukan autopsi agar mengetahui apa penyebab kematian korban," katanya.
Katanya, untuk saat ini korban dirujuk ke puskesmas Air Joman guna dibuat surat rujukan ke Rumah Sakit Bhayangkara.
"Dibawa ke Puskesmas terlebih dahulu untuk diminta surat rujukan. Dan kemudian di bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan," katanya.
Lanjutnya, autopsi ini digunakan untuk mengungkap motif dan dimana luka yang terjadi sehingga dapat mengakibatkan korban meninggal dunia.
"Dimana lukanya pasti nanti kita ketahui,"katanya. (Tribun Medan/Alif Al Qadri Harahap)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.