Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Oplos Minuman Rasa Jeruk dengan Disinfektan, 1 Napi Wanita di Bali Tewas, 20 Lainnya Dirawat di RS

Puluhan napi di Lapas Perempuan Kelas II A Kerobokan alami keracunan setelah minum oplosan minuman rasa jeruk dengan disinfektan.

Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Oplos Minuman Rasa Jeruk dengan Disinfektan, 1 Napi Wanita di Bali Tewas, 20 Lainnya Dirawat di RS
nakedsecurity.sophos.com
Ilustrasi seorang napi wanita di Bali tewas setelah keracunan minuman oplosan. 

Lebih lanjut dari kejadian ini, Lili bersama petugas lapas lainnya pun mencari tahu alasan para WBP mengkonsumsi cairan disinfektan oplosan itu.

"Saya tanya ke mereka kenapa minum cairan ini. Mereka mengaku, karena saat hidup diluar lapas sudah terbiasa minum. Sementara di lapas ini bersih dari narkoba. Jadi mereka diduga dengan segala cara bagaimana biar bisa mabuk dan berpesta. Mereka tidak menyangka yang mereka minum itu disinfektan. Dipikirnya mungkin alkohol," ucapnya.

Pun dari informasi yang dikumpulkan kata Lili, puluhan WBP itu mengkonsumsi cairan oplosan itu sejak hari Selasa dan Rabu.

"Mereka minumnya ada yang hari Selasa, ada juga hari Rabu. Reaksinya itu baru dirasakan pada Kamis pagi. Kami pun kaget, ini ada apa. Mereka yang dirawat ini menghuni di 3 blok dan semuanya WNI. 21 orang ini napi narkotik. Rata-rata usai masih muda," paparnya.

Baca juga: Ratusan Warga Karawang Keracunan Pipa Gas Pabrik Bocor, Puslabfor Mabes Polri Didatangkan ke Lokasi

Apakah adanya kelalaian dalam pengawasan? Lili menegaskan, pengawasan dilakukan dengan sangat ketat.

Diduga mereka memporeh disinfektan dengan cara mencuri saat melakukan kegiatan bersih-bersih.

"Pengawasan kami sangat ketat. Mereka mengambil disinfektan itu dari gudang. Mereka ini menyalahgunakan cairan disinfektan itu dicampur dengan minuman sari buah dan dibagi ke warga binaan lainnya," kata Lili.

BERITA REKOMENDASI

"Adanya disinfektan di lapas, karena kondisi pandemi Covid-19 ini kami rutin melakukan bersih-bersih. Jadi warga binaan wajib membersihkan kamarnya agar terhindar dari Covid-19. Mereka bersih-bersih tetap kami awasi. Tapi ternyata mereka sembunyi-sembunyi mencuri disinfektan, dan disalahgunakan untuk mabuk-mabukan," sambungnya.

Saat ini pihaknya masih terus memantau kondisi para WBP yang dirawat. Pula nantinya Lili mengatakan, nanti akan melakukan pemeriksaan setelah para WBP itu kembali sehat.

"Siapa yang mengoplos belum kami periksa. Ada 1 orang yang diduga mengoplos kondisi masih kritis di rumah sakit. Dari semalam saya terus mengontrol kondisi mereka yang dirawat. Nanti akan kami cek lagi ke rumah sakit perkembangan kondisi mereka yang dirawat. Karena mereka masih dirawat jadi belum kami lakukan pemeriksaan," ujarnya.

Baca juga: KRONOLOGI Satu Keluarga Keracunan Usai Santap Tumis Kangkung Pakai Oli, Ibu Hamil Jadi Korban

Polisi Turun Tangan

Situasi IGD RSUP Sanglah, Jumat 11 Juni 2021 yang merawta Warga Binaan Lapas Perempuan Denpasar setelah minum disfektan oplosan.
Situasi IGD RSUP Sanglah, Jumat 11 Juni 2021 yang merawta Warga Binaan Lapas Perempuan Denpasar setelah minum disfektan oplosan. (Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari)

Kapolsek Kuta Utara AKP Putu Diah Kurniawandari, SH, SIK beserta jajarannya langsung turun ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II A Kerobokan.


Mereka melakukan pengecekan terkait peristiwa puluhan Warga Binaaan Pemasyarakatan (WBP) yang dirawat di Rumah Sakit Sanglah, karena mengkonsumsi minuman oplosan.

Para WBP perempuan ini menengak minuman oplosan, yaitu disinfektan dicampur serbuk minuman kemasan rasa jeruk.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas