Guncangan Kuat Gempa M 5,2 Dirasakan Masyarakat Kabupaten Seluma Bengkulu Selama 3 Detik
Berdasarkan pemodelan BMKG, gempa dengan kedalaman 26 km ini tidak berpotensi tsunami
Penulis: Yulis
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gempa bumi dengan kekuatan Magnitudo (M) 5,2 guncang Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu pada Selasa (15/6) malam pukul 21.16 WIB.
Masyarakat merasakan guncangan kuat selama lebih kurang tiga detik.
Berdasarkan informasi resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) lokasi gempa berada di 4.33 Lintang Selatan, dan 102.37 Bujur Timur, sementara pusat gempa berada di laut, tepatnya 36 km Barat Daya Seluma.
Berdasarkan pemodelan BMKG, gempa dengan kedalaman 26 km ini tidak berpotensi tsunami.
BMKG juga mencatat intensitas kegempaan dengan skala MMI (Modified Mercalli Intensity) yang menunjukkan wilayah Seluma III-IV MMI, Kota Bengkulu, Bengkulu Tengah dan Kepahiang III MMI.
Baca juga: Warga Kirim Surat ke Komisi II DPR Tolak Tambang Dairi Prima Mineral di Zona Gempa
Kemudian wilayah Kaur dan Manna II-III MMI, lalu Curup, Liwa dan Argamakmur tercatat II MMI.
Dalam laman websitenya BMKG menjelaskan, IV MMI dapat diartikan getaran dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.
III MMI artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Sementara II MMI artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hingga berita ini dirilis, belum ada laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Seluma terkait korban maupun kerugian materil dampak gempabumi tersebut.
Namun petugas masih terus melakukan pemantauan dan siap siaga jika terjadi gempa susulan.
Kabupaten Seluma, Bengkulu termasuk wilayah yang berada pada potensi bahaya gempabumi kategori sedang hingga tinggi.
Analisis InaRISK menunjukkan sebanyak 14 kecamatan di wilayah ini berada pada potensi bahaya tersebut dengan luas risiko 95.274 hektar.
BNPB menghimbau agar masyarakat selalu waspada dan siaga terhadap potensi bahaya gempa susulan yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Dampak korban jiwa biasanya terjadi karena reruntuhan bangunan dan bukan gempanya.