Remaja 15 Tahun Otak Pembunuhan Sadis Guru SD di Toba Tertangkap di Bukittinggi, Ini Perannya
Junanda Hasibuan (JH) berhasil dibekuk Reskrim Polres Toba, 'menjemput' ABG berusia 15 tahun itu di Bukittinggi pada Kamis
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, TOBA - Pelarian remaja otak pembunuhan guru SD, Marta boru Butarbutar di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, akhirnya berakhir di Bukittinggi, Sumatera Barat.
Junanda Hasibuan (JH) berhasil dibekuk Reskrim Polres Toba, 'menjemput' ABG berusia 15 tahun itu di Bukittinggi pada Kamis (17/6/2021).
Tersangka pembunuhan sadis tersebut sampai di Mapolres Toba pada Jumat (18/6/2021) pukul 10.35 WIB tadi.
Ia digiring dari mobil dan wajahnya ditutupi dengan topeng berwarna hitam.
"Ini baru kita tangkap kemarin di Bukit Tinggi Sumatera Barat," ujar Kasar Reskrim Polres Toba AKP Nelson Sipahutar saat disambangi di Polres Toba pada Jumat (18/6/2021).
"Ini otak pelaku sudah kita tangkap, untuk informasi nanti akan dirilis oleh Humas Polres Toba," sambungnya.
Baca juga: Hubungan Asmara Sejenis Berujung Pembunuhan, Rian Tewas Dianiaya 9 Pria, Pelakunya Geng Mucikari
Sebelumnya, pada rekonstruksi pembunuhan Guru SD di Desa Lumban Lobu, Kecamatan Bonatualunasi, Kabupaten Toba terlihat tersangka Rikki Tambunan (24) dan DN (16) memeragakan apa yang mereka lakukan pada pembunuhan tersebut.
Dari uraian Kasat Reskrim Polres Toba, tersangka Riki Tambunan (24) memiliki peran dalam pembunuhan tersebut.
Baca juga: 25 Adegan Ungkap Pembunuhan Sadis Guru Marta, Otak Berumur 15 Tahun Masih BUron
Ia menjelaskan bahwa tersangka RT menyumpal mulut korban Marta boru Butarbutar dengan kain. Akibatnya, korban merasa kesulitan bernafas.

"Ada juga yang kita temukan fakta baru. Dalam rekonstruksi ini, dimana tersangka RT pada saat membantu tersangka JH," ujar Kasat Reskrim Polres Toba AKP Nelson Sipahutar saat disambangi di areal rekonstruksi pada Selasa (1/6/2021).
Baca juga: 8 Tersangka Pembunuhan dan Pembakaran Mayat Rian di Maros Ditangkap, Satu Pelaku Seorang Wanita
"Tersangka RT yang menyumpal mulut korban dengan kain putih. Karena didumpal dengan kain putih, si korban tidak bisa bernafas," sambungnya .
JH adalah dua orang yang berada dalam rumah korban selama proses pembunuhan.
Sementara tersangka DN (16) terlihat berada di luar rumah.
Ia menyebut bahwa rekonstruksi dilakukan untuk melihat secara jelas apa yang dilakukan oleh para tersangka yang membuat korban tak berdaya dan meninggal.