Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ingin Angkat Budaya Pesisir, Misbah Daeng Bilok Ubah Alat Tangkap Ikan Tradisional Jadi Alat Musik

Misbah Daeng Bilok ingin angkat budaya masyarakat pesisir jadi lebih potensial, Misbah eksplor sebuah alat tangkap ikan tradisional jadi alat musik

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Sri Juliati
zoom-in Ingin Angkat Budaya Pesisir, Misbah Daeng Bilok Ubah Alat Tangkap Ikan Tradisional Jadi Alat Musik
YouTube Sonora FM
Misbah Daeng Bilok ingin angkat budaya masyarakat pesisir jadi lebih potensial. Misbah mengeksplor sebuah alat tangkap ikan tradisional jadi alat musik 

TRIBUNNEWS.COM - Lahir di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Misbah Daeng Bilok ingin mengangkat kebudayaan masyarakat pesisir menjadi lebih potensial.

Misbah mencoba mengeksplor sebuah alat tangkap ikan tradisional pada masyarakat pesisir menjadi sebuah alat musik.

Hal tersebut diungkap langsung oleh Misbah saat wawancara daring dalam Program Pesona Indonesia pada YouTube channel Sonora FM, yakni sebuah program kerjasama dengan Bentara Budaya, Jumat (16/6/2021).

Untuk diketahui, seniman jebolan sekolah menengah karawitan di Makassar, Sulawesi Selatan ini melanjutkan pendidikan seninya di ISI Surakarta Jurusan Etnomusikologi.

Dalam perjalanannya berkesenian, Misbah banyak mengeksplor suara-suara lingkungan, khususnya suara yang ditimbulkan oleh angin.

Baca juga: Pentas Kawasan, Atraksi Seni Virtual yang Suguhkan Potensi Wisata Kemantren Kotagede

Baca juga: Moselo Tampung UMKM yang Bergerak di Industri kreatif, Terutama Hasil Seni dan Kerajinan Tangan

Termasuk karya terbarunya tentang pendayagunaan sebuah alat penangkap ikan di pesisir Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, yakni Bagang Tancap.

Ide mendayagunakan alat penangkap ikan menjadi sebuah alat musik ini terinspirasi dari sang guru, Suprapto Suryodharmo, yakni seorang seniman asal Surakarta yang fokus dalam meditasi gerak dan alam.

Berita Rekomendasi

Pertemuan dengan sang guru membuat Misbah mencoba mengembangkan musik untuk dapat menyatu, bahkan dapat mempengaruhi alam dan lingkungan.

"Karya-karya saya tercipta terinspirasi dari guru saya, Suprapto Suryodharmo, yang mengajarkan tentang bagaimana tubuh dan lingkungan."

"Lalu beliau menginisiasi bagaimana jika saya membuat musik lingkungan, bagaimana musik dapat menyatu dengan lingkungan dan bahkan mempengaruhi lingkungan," terang Misbah.

Sehingga, karya yang ia beri judul "Senandung di Laut Selayar" ini tercipta.

Untuk diketahui, Misbah mengaku, lima tahun terakhir dirinya tertarik dengan persoalan-persoalan lingkungan.

Misbah mencoba mencari inspirasi dari suara-suara lingkungan.

Baca juga: Desainer Interior Handhy Hardian Bikin Pameran Seni Instalasi Bareng Carta Laminates

Disebutkan Misbah, suara tersebut di antaranya suara sapi ternak, suara petani di tengah sawah, dan suara burung-burung yang kemudian ditransformasikannya dalam bentuk instrumen musik.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas