Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ingin Angkat Budaya Pesisir, Misbah Daeng Bilok Ubah Alat Tangkap Ikan Tradisional Jadi Alat Musik

Misbah Daeng Bilok ingin angkat budaya masyarakat pesisir jadi lebih potensial, Misbah eksplor sebuah alat tangkap ikan tradisional jadi alat musik

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Sri Juliati
zoom-in Ingin Angkat Budaya Pesisir, Misbah Daeng Bilok Ubah Alat Tangkap Ikan Tradisional Jadi Alat Musik
YouTube Sonora FM
Misbah Daeng Bilok ingin angkat budaya masyarakat pesisir jadi lebih potensial. Misbah mengeksplor sebuah alat tangkap ikan tradisional jadi alat musik 

"saya mencari inspirasi dari suara-suara lingkungan dari suara sapi ternak, dari suara petani ditengah sawah, kemudian dari suara burung-burung."

"Lalu saya adopsi suara tersebut dalam bentuk instrumen," ujar Misbah.

Termasuk juga dengan alat tangkap ikan tradisional ini.

Misbah mengangkat satu konstruksi alat tangkap tradisional masyarakat pesisir selayar, yaitu Bagang Tancap.

Diceritakan Misbah, Bagang Tancap merupakan sebuah bangunan dari bambu tetapi berdiri kokoh menancap kedasar laut.

Untuk diketahui, bangunan ini berdiri di tengah laut dengan jarak 150 hingga 200 meter dari pesisir.

Eloknya, meski terbuat dari bambu-bambu yang hanya diikat, Bagang ini dapat berdiri bertahun-tahun diatas laut.

BERITA REKOMENDASI

Terdapat beberapa bagian dalam bagang. Dikutip dari Wikipedia.com, Bagang terdiri dari jaring bagan dan rumah bagan (anjang-anjang) yang terbuat dari bambu.

Jaring bagang diikatkan pada bingkai berbentuk bujur sangkar.

Baca juga: Gelar Pameran di Rest Area Tol, Seniman Lukis Brebes Manfaatkan Arus Balik untuk Tawarkan Karya

Baca juga: Ciptakan Wayang Papua, Seniman Jogja Ingin Jembatani Budaya Papua Menembus Indonesia

Karena rasa takjubnya, Misbah lantas mempresentasikannya ke dalam sebuah karya seni.

Dari susunan 200-350 bambu yang terikat rapi menancap ke dasar laut itu, sebagian darinya lantas dilubangi Misbah.

Misbah melubangi bambu itu dengan beberapa pola, lubang kotak, lubang lingkaran hingga lubang segitiga.


Lubang-lubang tersebut kemudian diterpa angin laut hingga menghasilkan sebuah bunyi.

Menurut Misbah, suara-suara yang timbul itu bak seperti suara orang bersiul, orang bermain seruling dan orang bersuara sengau.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas