Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ditemukan Penuh Luka, Pria Ini Sempat Telepon Kakak Minta Dipanggilkan Ambulans, Akhirnya Tewas

Seorang pria berinisial OS (36) ditemukan penuh luka di rumahnya di Desa Gedangsewu, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Ditemukan Penuh Luka, Pria Ini Sempat Telepon Kakak Minta Dipanggilkan Ambulans, Akhirnya Tewas
Net
Seorang pria berinisial OS (36) ditemukan penuh luka di rumahnya di Desa Gedangsewu, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Saat ditemukan pada Selasa (22/6/2021) sekira pukul 14.00 WIB, tubuh korban mengalami banyak luka tusuk. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria berinisial OS (36) ditemukan penuh luka di rumahnya di Desa Gedangsewu, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Saat ditemukan pada Selasa (22/6/2021) sekira pukul 14.00 WIB, tubuh korban mengalami banyak luka tusuk.

Korban diduga sengaja melukai dirinya sendiri dengan menggunakan sebilah pisau.

Sebelum tewas, korban sempat minta tolong kakaknya untuk dipanggilkan ambulans.

OS pun sempat dirawat di IGD RSUD dr Iskak Tulungagung, namun nahas nyawanya tak tertolong karena kehabisan darah akibat luka di tubuhnya.

"Saat itu korban sempat dievakusi ke IGD RSUD dr Iskak, tapi lukanya banyak mengeluarkan darah, korban meninggal," kata Kasubag Humas Polres Tulungagung, Iptu Tri Sakti Saiful Hidayat, Rabu (23/6/2021) dilansir dari Surya.co.id.

Baca juga: Baru Sebulan Masuk Ponpes, Santri Remaja Tewas Dikeroyok Temannya karena Mencuri Uang Rp 100 Ribu

Kronologi kejadian

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut, Tri Sakti menjelaskan, kejadian ini terungkap saat korban dengan erangan kesakitan menelepon kakaknya, Ela dan minta dipanggilkan ambulans.

Tanpa pikir panjang, Ela langsung menghubungi RSUD dr Iskak Tulungagung dan minta bantuan ambulans.

Ela yang datang ke rumah OS bersama datangnya ambulans, menemukan korban sudah dalam kondisi penuh luka.

"Saat itu korban dalam kondisi terlentang di ruang tamu, ada sejumlah luka yang mengeluarkan darah," ujar Tri Sakti.

Setibanya di rumah sakit, ternyata ada banyak bekas lukas tusukan di bagian dada dan perut korban.

"Korban meninggal pada pukul 16.37 WIB, kasus ini masih dalam proses penyelidikan." tambahnya.

Baca juga: Kronologi KKB yang Dipimpin Tendius Gwijangge Bunuh dan Sandera Pekerja di Yahukimo Papua

Bunuh diri

Mengutip dari Surya.co.id, setelah dilakukan autopsi pada tubuh korban, OS diyakini tewas karena bunuh diri.

"Korban dipastikan bunuh diri, dari rekaman CCTV juga tidak ada aktivitas yang mengarah pada tindak pidana," kata Tri Sakti.

Menurut Kasubag Humas Polres Tulungagung, Iptu Tri Sakti Saiful Hidayat, ada sejumlah luka yang terjadi saat OS masih hidup.

Luka itu di antaranya luka tusuk bergerombol di dada kanan dan kiri berukuran 1,5-2 sentimeter.

Ada juga luka sayat di tangan dan leher, dikelilingi luka percobaan.

Selain itu, juga terdapat luka korosif di bagian bibir dan luka lecet di pipi.

"Model lukanya menunjukkan dilakukan tangan kanan dengan bagian pisau yang tajam menghadap ke atas," jelas Tri Sakti.

Masih kata Tri sakti, korban meninggal dunia karena luka tusuk di dada yang mengakibatkan pendarahan dan paru mengempis.

Kemudian, lambung korban juga rusak karena sebelumnya sempat meminum cairan pembersih lantai.

Baca juga: Kakek 89 Tahun Ditemukan Tewas dengan Leher Terikat Tambang, Sudah Berulang Kali Coba Gantung Diri

Depresi terlilit pinjaman online

Saat polisi memeriksa ponsel korban, tidak ditemukan percakapan yang dirasa janggal.

Namun, polisi menemukan pemberitahuan tagihan utang dari pinjaman online.

Kemudian dari saksi-saki yang diperiksa juga membenarkan jika OS terlilit utang di banyak pinjaman online dan diketahui OS selama ini juga tidak bisa mengangsur pinjamannya.

Diduga OS depresi karena setiap hari menerima pemberitahuan tagihan dari pinjaman online tersebut sehingga memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

"Korban depresi karena banyak utang di pinjaman online dan setiap hari terus ditagih," kata Tri Sakti.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Surya.co.id/David Yohanes)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas