Cerita Rumah Sakit di Banjarnegara Mencari Tabung Oksigen di Pedagang Ikan Hingga Tukang Las
Melonjaknya pasien Covid-19 menyebabkan rumah sakit-rumah sakit di Jawa Tengah mengalami kelangkaan tabung oksigen.
Editor: Hendra Gunawan
"Kami sampai jemput di Temanggung, ada satu tabung tetap kami ambil demi kemanusiaan. Oksigen yang kami gunakan sama dengan yang biasa digunakan tukang las maupun peternak ikan," jelasnya.
Adapun, kekhawatiran kurangnya pasokan oksigen untuk pasien covid-19 juga datang dari Direktur RSUD dr Loekmono Hadi Kudus, Abdul Aziz Achyar
Baca juga: Kalbe Hadirkan Tes Covid-19 dengan Metode Tes Air Liur, Diklaim Lebih Akurat daripada Antigen
Ia menyebut, tidak ada jaminan pasokan oksigen dari distributor.
"Sampai saat ini stok tersedia, hanya saja yang kami khawatirkan itu kontinuitas pengirimannya. Karena tidak ada jaminan garansi pasokan dikirim terus," ucapnya, Selasa (29/6).
Menurut dia, pasokan mulai tersendat sekitar 12 Juni 2021 lalu, pada saat sejumlah daerah mulai merasakan lonjakan kasus covid-19.
Padahal, pada saat kasus covid-19 meledak di Kudus pasca-Lebaran, kondisi stok oksigen masih terbilang aman.
"Ketika lonjakan kasus di daerah lain mulai naik, pasokannya mulai terasa. Mungkin rebutan dengan rumah sakit lain," ujarnya.
Baca juga: Bertemu Dirjen WHO di Jenewa, Prabowo Bahas Penanganan Pandemi Covid-19 dan Keamanan Kesehatan
Aziz menjelaskan, kondisi tersendatnya distribusi oksigen likuid itu membuat pihaknya sempat melakukan takedown selama 3 jam, di mana pihaknya perlu menyuplai tabung oksigen gas kepada pasien yang membutuhkan bantuan.
"Memang tidak sampai takedown total. Ketika stok kosong selama 3 jam, kami pakai stok tabung oksigen gas," paparnya.
Saat ini, Aziz menuturkan, kebutuhan oksigen RSUD Kudus mencapai 3 ton/hari. Padahal sebelumnya, kebutuhan oksigen 5-6 ton cukup untuk 12 hari.
Menurut dia, tangki penampungan berkapasitas 10 ton yang ada di RSUD Kudus saat ini merupakan milik PT Samator Gas. Sehingga, tidak bisa diisi perusahaan lain.
"Sebenarnya ada perusahaan lain yang bisa membantu, tetapi karena ini milik Samator, jadi nggak bisa," tuturnya.
Adapun, Manajer Area Samator Gas Industri Kudus, Endi Meisony menyebut, keterbatasan armada membuat perseroan kesulitan memenuhi kebutuhan pasokan gas selama pandemi.
Menurut dia, Samator hanya memiliki empat armada untuk membantu pemenuhan pasokan tabung gas oksigen di enam kabupaten se-eks Karesidenan Pati, meliputi Rembang, Pati, Jepara, Kudus, Grobogan, dan Demak.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.