Polisi Tangkap Emak-emak yang Videonya Viral Tak Takut Corona dan Sebut Pemerintah Zalim
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumbar Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto saat dikonfirmasi membenarkan terkait penangkapan tersebut.
Editor: Hasanudin Aco
"Udah jangan panik, terus saja lawan, pemerintahan zalim, ayo selamat makan semua,” katanya dalam video itu.
Reaksi Gubernur Sumbar
Gubernur Sumbar Mahyeldi merespon video viral emak-emak di Padang yang mengomentari restoran tanpa protokol kesehatan.
Ia mengatakan, pihaknya telah memberikan sanksi terhadap restoran yang melakukan pelanggaran protokol kesehatan (prokes) tersebut.
"Kita sudah menyikapinya, informasinya bahkan sudah diberikan sanksi oleh Satpol PP. Mungkin (sanksinya) sampai ke tingkat denda. Jelasnya, bisa dicek ke Satpol PP," kata Mahyeldi.
Mahyeldi menambahkan, kesadaran masyarakat akan protokol kesehatan masih perlu ditingkatkan.
Bahkan, menurutnya Satpol PP sudah berkali-kali memberikan sanksi kepada pelanggar Perda Adaptasi Kebiasaan Baru dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.
"Makanya Kapolda minta supaya ada revisi Perda AKB sehingga sanksinya lebih kuat," tutur Mahyeldi.
Mahyeldi mengajak masyarakat Sumbar dalam situasi sekarang ini untuk saling bersinergi.
Kata dia, jangan sampai mengeluarkan pernyataan-pernyataan atau memberitakan hal-hal yang tidak sepantasnya dan tidak sebenarnya, apalagi mengandung provokasi.
"Apalagi itu kesalahan yang dijadikan legitimasi, itu tidak benar itu, ketika itu sebuah kesalahan, kita tidak boleh mengajarkan atau menyuruh orang lain untuk melakukan itu, itu tidak benar," ujar Mahyeldi.
Namun menurut Mahyeldi, alasan emak-emak yang protes terkait suasana di restoran tersebut perlu dipelajari.
"Itu perlu dinilai juga, apakah karena kesal dia melakukan itu. Itu perlu dipelajari," sebut Mahyeldi.
Mahyeldi juga mengajak, masyarakat untuk menyampaikan permasalahan yang terjadi kepada pemerintah.