TMMD ke-111 Kodim Solo: Pak RT Tak Takut Rumah Ambrol, Muzakir Kini Bisa MCK
Pelaksanaan TMMD ke-111 Kodim Solo menyasar pembangunan talud 40 meter hingga renovasi 5 RTLH memberi manfaat besar bagi masyarakat
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM – “Alhamdulilah terima kasih bantuannya bapak-bapak tentara, rumah aman, tidur nyaman.”
Itulah ungkapan rasa syukur Partono, Ketua RT06 RW03 Bendosari, Pajang, Laweyan, Solo.
Hendak bercerita kondisi rumahnya, raut wajah Muzakir seketika berubah haru saat memandang sudut belakang tempat tinggalnya.
Sesekali dia menilik jendela kecil berselimut kain di penghujung rumah yang berbatasan dengan bibir Kali Brojo.
Sembari berjalan, ia mengatakan bahwa dulu jarak belakang rumah dengan bibir sungai tak sedekat seperti sekarang tersisa semeter.
Baca juga: Letnan Kolonel Arh Herwin BS: Pelaksanaan TMMD Tetap Perhatikan Protokol Kesehatan
Tanahnya selalu terkikis setiap tahun, bahkan jika hujan deras mengguyur dan air kali meluap.
Rumahnya dan lima warga lain pun terancam ambrol ke sungai karena tak ada talud kuat penahan tanah dan bangunan.
Memori kelam pada 2009 lalu juga terus dikenang sebagai bencana karena banjir besar melanda kampungnya akibat luapan sungai.
Baca juga: Resmi Dibuka, TMMD ke-109 Kodam XVI Pattimura Janjikan Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat
“30 tahun saya di sini, setiap hujan deras turun ya was-was rasanya. Takut bagian rumah belakang ambrol ke sungai,” ujarnya ditemui Senin 912/7/2021).
Kini Partono dan pemilik rumah yang berhimpitan dengan sungai bisa bernafas lega.
Pembangunan talud sepanjang 40 meter dilakukan dalam program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-111 Tahun Anggaran 2021 Kodim 0735/Ska (Kodim Solo).
Partono merasa bersykur dengan adanya pembangunan talud ini. Ia juga tak lagi merasa khawatir tanah terkikis, rumah terancam ambrol, hingga banjir melanda.
“Senang, tentara rukun dengan masyarakat, sudah baik sekali. Harapannya ke depan kalau ada TMMD lagi akan semakin sengkuyung,” ucap pria berusia 65 tahun ini.
Kerasan MCK
Rasa syukur juga diungkapkan warga bernama Muzakir, warga RT08 RW10 Griyan, Pajang, Laweyan, Solo.
Rumahnya yang dulu serba pas-pasan, kini menjadi nyaman ditinggali.
Ditemui Tribunnews.com, Muzakir mengakui dahulu tempat tinggalnya memang tak sebagus setelah mendapat sentuhan bapak-bapak tentara Kodim Solo.
Sembari berjalan, ia bercerita bahwa pintu dan jendela yang ada sekarang tak seperi dulu kala.
Begitu juga dengan tembok reyot dan atap yang selelu bocor diguyur hujan.
Pintu dan atap pun hanya terbuat dari seng di rumah seluas 21 meter persegi.
Satu lagi kondisi memprihatinkannya selama hidup serba pas-pasan adalah tak punya tempat Mandi Cuci Kakus (MCK).
“Sebelum ada MCK, dulu pakai WC umum di kampung. Lumayan jauh kira-kira jaraknya sekitar 200 meter. Jadi menahan dulu dan jalan jauh kalau mau MCK,” ujarnya.
Bersama istri dan ketiga anaknya, Muzakir harus rela bertahan dengan kondisi itu selama 15 tahun karena tidak cukup biaya melakukan renovasi.
Apalagi pekerjaannya sebagai petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) hanya cukup untuk menanggung hidup keempat anggota keluarga.
Sampai pada akhirnya Muzakir terpilih sebagai warga penerima renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dalam program TMMD ke-111 Kodim Solo.
Awalnya ia mendapat tawaran renovasi rumah dari perangkat kelurahan. Dengan mengumpulkan sejumlah persyaratan, rumahnya lolos dalam syarat renovasi rumah.
Proses pengerjaan hanya dua pekan, yakni mulai 1 Juni 2021 hingga 15 Juni 2021.
"Jadi saya sangat berterima kasih kepada tentara yang membantu, sekarang jadi kerasan MCK di rumah," kata Muzakir kemudian tersenyum.
Selain pembangunan talud, sasaran fisik kegiatan TMMD berupa pemasangan paving sepanjang 112 meter, pembuatan gazebo, dan renovasi 5 RTLH.
Lurah Pajang, Priadi, yang juga turut serta dalam kegiatan mengatakan bahwa kehadiran TNI di tengah masyarakat dirasakan dalam kegiatan TMMD.
Kata dia, warga dilibatkan untuk bergotong royong dalam pembangunan melalui padat karya.
Manfaatnya juga dirasakan dapat membantu warga yang kehilangan pekerjaan karena terdampak pandemi Covid-19.
“Kegiatan TMMD ini manfaatnya besar sekali. Pembangunan talud memberi tameng, penahan draripada banjir dan longsoran. Pavingisasi dan gazebo juga mempercantik kawasan sekitar,” jelas dia.
Dirinya berharap, masyarakat selanjutnya dapa melanjutkan karya TNI dengan merawat dan memelihara fasilitas umum sekitar.
“Adanya TMMD ini kami dengan warga masyarakat bergilir masing-masing untuk giat kerja bakti,” papar Pak Lurah.
Manfaat untuk Masyarakat
Perhatian Mabes TNI AD turut serta dalam melakukan pengawasan serta peninjauan TMMD ke-111 Kodim Solo.
Mewakili pimpinan pusat TNI AD, Waasintel Kasad Bid. Inteltek dan Hublu, Brigjen TNI Taufan Gestoro, mengapresiasi perkembangan TMMD sepekan sebelum kegiatan ditutup.
Dalam kunjungannya, ia menilai, pelaksanaan TMMD telah sesuai rencana meski ada kendala alam seperti hujan yang mengguyur membuat pembangunan talud sedikit terkendala.
Namun, jajaran gabungan Kodim Solo, aparat, dan masyarakat senantiasa bekerja sama demi terwujudnya kegiatan.
“Pada intinya kami berterima kasih kepada seluruh pihak dan masyarakjat dalam pelaksanaan TMMD Reguler ke-111 ini. Kami berharap sasaran fisik dan non fisik tercapai dan manfaatnya dapat dirasakan masyarakat,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Staf Kodam (Kasdam) IV/Diponegoro, Brigjen TNI Widi Prasetijono, bersyukur seluruh kegiatan berjalan lancar dan selanjutnya dapat diserahkan kepada Pemda untuk kemudian dinikmati warga.
“Semoga ke depan nanti kegiatan ini bisa dilanjtukan terus, sehingga jika kita lihat sungai di dalam kota terlihat indah, menjadi tempat yang asik dilihat,” ungkapnya.
“Kondisi sekarang msih banyak sampah mudah-mudahan ke depan kita bisa didik masyarakat supaya Bersama-sama menjaga sungai kita,” imbuhnya.
Kegiatan TMMD menyasar sasaran fisik dan non fisik dipusatkan di Kecamatan Laweyan, Kota Solo.
Komandan Kodim (Dandim) Solo, Letkol Inf Wiyata S. Aji, menerangkan, kegiatan TMMD ke-111 Kodim Solo bertema “Wujud Sinergi Membangun Negeri”.
“Maksud dan tujuan TMMD adalah membantu atau mempercepat pembangunan daerah dalam rangka membantu Pemerintah Daerah (Pemda),” terang Dandim.
Selain itu, lanjut Dandim, TMMD bermanfaat juga dari sisi pertahanan, yakni mewujudkan ruang, alat dan kondisi jiwa yang Tangguh bagi prajurit.
Kegiatan yang berlangsung selama sebulan ini telah mengucurkan dana total Rp 1,3 miliar. Berasal dari dana anggaran Mabes TNI AD, Pemkot Solo dan Pemprov Jateng.
Lokasi pembangunan talud di RT06 RW03, Bendosari dan pavingisasi di RT02 RW03, Songgalan, Pajang, Laweyan, Solo.
Jumlah personel yang terlibar adalah dari TNI Polri 150 orang, Linmas 5 orang, aparat desa 3 orang, dan masyarakat 20 orang.
Sasaran fisik TMMD meliputi:
1. Pembangunan talud Panjang 40 meter, tinggi 5 meter
2. Pemasangan paving Panjang 112 meter, lebar 3 meter
3. Pembuatan 1 unit gazebo dan papan informasi slup)
4. Renovasi 5 unit RTLH
- RTLH Muzakir RT08, RW10 Griyan
- RTLH Suharjo RT07 RW10 Ledoksari
- RTLH Irvan Satya Sumarno, RT02 RW06 Bratan
- RTLH Bambang, RT02 RW08 Kp Lor Pasar
- RTLH Wiryono Wiryo Sentoro, RT02 RW01 Kp Sidodadi
Sasaran non fisik TMMD meliputi:
- Pemberdayaan masyarakat
- Penyuluhan penyakit masyarakat: stunting, narkoba dll
- Penyuluhan wawasan kebangsaan dan bela Negara
- Penyuluhan tentang virus corona atau Covid-19
Dandim berharap, dengan tema TMMD “Wujud Sinergi Membangun Negeri”, pemerintah, TNI dan masyarakat kompak bergotong-royong melaksanakan pembangunan demi kesejahteraan bersama.
Keikutsertaa masyarakat dalam kegiatan TMMD menurut Dandim merupakan nilai tambah.
“Intinya kita ingin masyarakat ikut membangun di situ sehingga rasa memiliknya tinggi dan saat fasilitas sudah jadi dapat merawat karena mereka turut bekerja,” tutupnya. (Chrysnha)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.