Sumini Senang Dagangan Cilok Diborong Kapolda NTB, Pedagang Lainnya Juga Dapat Rp 300 Ribu
Saat Iqbal menawarkan untuk memborong semua ciloknya, Sumini mengaku tidak tahu harganya.
Editor: Dewi Agustina
Di era pandemi Covid-19 saat ini, kegiatan masyarakat dibatasi demi kepentingan bersama.
"Jadi sabar, saya minta maaf, aparat-aparat jam delapan sering suruh tutup, jadi sabar saja ibu ya, mudah-mudahan ini cepat berakhir," katanya.
Setelah itu dia memberikan paket sembako kepada ibu Sumini berisi beras, minyak, handsanitizer, hingga masker.
Kemudian di Jalan Bung Karno, Iqbal menemui Sahnan, pedagang kacang dan jagung rebus.
Sang pedagang mengaku hasil jualannya menurun selama masa pandemi Covid-19.
Baca juga: Pakar Sebut Perlu Evaluasi 3 Hal Ini Agar PPKM Darurat Efektif
Sambil membeli 10 jagung rebus dan sekantong kacang rebus, Iqbal menjelaskan, dia meminta maaf kepada para pedagang.
Karena selama PPKM Darurat, petugas sering datang menutup lapak mereka.
Tapi semua itu dilakukan demi kepentingan bersama untuk mencegah penularan Covid-19.
"Insya Allah dalam waktu yang akan datang sudah selesai semua ini," harapnya.
Dia pun tampak senang karena dagangan seharga Rp 50 ribu dibayar Rp 300 ribu.
Begitu juga dengan salah seorang pedagang nasi bungkus di pinggir jalan.
Irjen Pol Muhammad Iqbal memborong semua nasi bungkusnya yang seharga Rp 150 ribu.
Sang pedagang tampak semangat dan mengeluarkan semua nasi bungkusnya.
Dia pun mendapat bayaran lebih yakni Rp 300 ribu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.