Ditendang Sapi yang Ngamuk di Tasikmalaya, Tubuh Jajang Terlempar hingga Nabrak Dinding
Tanpa bisa dikendalikan sapi coklat itu berhasil bangkit dan mengamuk, dengan kaki belakang terus menendang-nendang sehingga mengenai Jajang dan Acim
Editor: Eko Sutriyanto
Hal itu diketahui setelah tim Kesmavet Disnakan Ciamis mengecek kondisi daging dan jeroan hewan kurban pasca penyembelihan di hari Idul Adha.
“Hari ini tim kami sudah memeriksa kesehatan post-mortem 673 ekor ternak kurban di berbagai lokasi penyembelihan ternak kurban di wilayah Ciamis Kota,” ujar Kasi Kesmavet Dinas Peternakan dan Perikanan Ciamis, drh Asri Kurnia kepada Tribun Selasa (20/7/2021).
Lokasi yang menjadi sasaran pemeriksaan daging kurban Selasa (20/7) kebanyakan di lingkungan DKM, perkantoran, pemukiman dan rumah potong hewan (RPH).
Total ada 266 ekor sapi, 230 ekor domba dan 177 ekor yang diperiksa kondisi kesehatan daginya pasca sembelih.
Ditemukan 4 ekor sapi dan 1 ekor domba yang hatinya mengandung penyakit cacing hati.
Tiga ekor sapi yang ada cacing hatinya ditemukan di lokasi penyembelihan hewan kurban di daerah Sindangrasa serta 1 ekor sapi di RPH.
Setelah diperiksa dan ditemukan adanya cacing hati, dia meminta panitia kurban segera mengamankan seluruh bagian hati sapi yang mengandung cacing hati tersebut untuk dimusnahkan.
“Sewaktu kami masih di lokasi, hati yang ada cacing hatinya tersebut sudah dimasukkan ke dalam keresek. Kami percaya petugas akan memusnahkannya. Jangan sampai dikosumsi atau dbagikan kepada masyarakat,” katanya.
Baca juga: Resep Bumbu Tongseng Sapi, Siapkan Bawang Merah hingga Ketumbar, Ini Cara Membuatnya
Lebih parah lagi, satu ekor sapi, tidak hanya hatinya yang diamankan. Tetapi juga bagian paru-parunya. Karena sapi tersebut selain terjangkit cacing hati di hatinya tetapi terserang penyakit paru-paru bernanah yang bisa menular ke manusia (zoonosis).
Menurut drh Asri, sapi tersebut mengalami komplikasi asi penyakit, cacing hati dan paru-paru bernanah.
Paru-paru sapi tersebut bernanah lantaran adanya radang akibat infeksi bakteri.
“Makanya dari sapi itu tidak hanya hatinya yang diamankan, tetapi juga paru-parunya secara total diamankan untuk dimusnahkan.” katanya.
Dari 673 ekor ternak kurban yang diperiksa kesehatan post mortemnya (kesehatan pasca penyembelihan) tersebut 15 ekor diantaranya merupakan sapi kurban yang dititipkan penyembelihannya di RPH Cigembor dan RPH Banjarsari.
Kegiatan pemeriksaan kesehatan post mortem ternak kurban tersebut menurut drh Asri akan berlanjut sampai hari terakhir tasyrik, Jumat (23/7) (andri m dani)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sapi Raksasa Ngamuk saat Akan Dikurbankan, Ada yang Ditendang sampai Nabrak Dindinf