Demo Tolak PPKM Darurat: Perusuh Baju Hitam, Bom Molotov, Diduga Ditunggangi Kelompok Anarko
Sejumlah temuan polisi terkait demo tolak PPKM Darurat di Bandung cukup mencengangkan, hal ini menuai reaksi dari anak buah Menteri Luhut.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Aksi unjuk rasa ratusan orang di Kota Bandung Jawa Barat menjadi sorotan.
Pasalnya menurut temuan polisi, peserta aksi ada yang membawa bom molotov.
Tidak hanya itu, perusuh yang mengenakan baju hitam turut diamankan.
Diduga aksi ini ditunggangi oleh Kelompok Anarko.
Alhasil aksi para demonstran yang memprotes kebijakan pemerintah terkait penanganan Covid-19 itu mendapat respon dari anak buah menteri Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca juga: Soal Penanganan Covid-19, Luhut, Erick Thohir dan Ridwan Kamil Sampaikan Permintaan Maaf
Polisi Tangkap Perusuh dan Sita Bom Molotov
Di tengah pemberlakuan PPKM Darurat atau PPKM Level 4, ratusan orang berunjuk rasa di Kota Bandung Jawa Barat memprotes kebijakan pemerintah terkait penanganan Covid-19.
Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya menduga ada pihak tertentu yang mengajak warga untuk tidak setuju dengan pemberlakuan PPKM Darurat.
Dugaan itu didasarkan pada temuan bom molotov pada sejumlah perusuh pada unjuk rasa protes PPKM Darurat diperpanjang di Kota Bandung yang sempat ricuh, Rabu (21/7/2021).
Ratusan pengunjuk rasa berpakaian hitam-hitam diamankan.
"Ada lima orang yang bawa molotov nanti silakan bisa dilihat di daftar barang bukti," ujar Kombes Ulung Sampurna Jaya di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (21/7/2021).
Aksi Sudah Direncanakan agar Ricuh
Menurutnya, para perusuh ini, dengan temuan bom molotov, sudah merencanakan aksi unjuk rasa agar ricuh antara pengunjuk rasa dengan aparat keamanan.
Sejatinya, jika hanya ingin unjuk rasa menyampaikan pendapat, itu bisa dilakukan tanpa membawa barang berbahaya.