Sempat Melahirkan Sebelum Waktunya, dr Gesti Akhirnya Gugur Karena Covid
Seorang dokter yang juga mahasiswi S2 kedokteran Universitas Airlangga gugur karena Covid-19.
Editor: Hendra Gunawan
Jenjang pendidikan dokter ditempuhnya dalam 2012 hingga 2018. Kemudian mengabdi internship selama 1 tahun.
Baca juga: Kematian Covid-19 Pecah Rekor, 1.566 Kasus 23 Juli: Jateng Tertinggi, Berikut Sebaran di 34 Provinsi
"Dokter Gesti adalah salah satu putra terbaik FK Unair. Beliau baru saja diterima sebagai PPDS Anestesi pada periode Januari 2021.
Kami merasakan duka cita yang mendalam. Semoga pengabdiannya selama ini diganjar dengan tempat terbaik di sisi-Nya," tutur Prof Bus.
Direktur RSUD Dr Soetomo Surabaya Dr Joni Wahyuadi, Sp.BS(K) menuturkan, segala upaya telah dilakukan untuk menyembuhkan Dokter Gesti yang telah dirawat intensif sejak tanggal 4 Juli lalu.
"Segala cara telah kita maksimalkan untuk menyelamatkan adik kita ini, Ananda Gesti.
Namun Tuhan memiliki kehendak lain," tambahnya yang juga hadir dalam upacara.
Dokter Gesti merupakan Mahasiswa PPDS dari Departemen Anestesiologi FK UNAIR Angkatan Tahun 2021.
Baca juga: Grafik Terbaru Covid-19 dalam Seminggu Terakhir, Kasus Kematian Harian Meningkat Terus
Ia dikenal sebagai sosok PPDS periang yang luwes bekerja dalam tim.
Memiliki etos kerja dan gesit. Berkepribadian supel, rendah hati juga dermawan.
Dia pergi meninggalkan suami serta seorang bayi yang lahir terminasi (diputuskan lahir sebelum waktunya,Red) pada tanggal 3 Juli lalu.
Keputusan berat itu diambil karena sehari sebelumnya ia dinyatakan positif Covid-19 dan harus segera menjalani isolasi.
"Benar, dokter Gesti terpapar dalam kondisi hamil dan sedang menjalani cuti kehamilan," lanjutnya.
Baca juga: Relawan Satgas Covid-19 Ajak Masyarakat Lindungi Kesehatan Jiwa Anak di Tengah Pandemi Covid-19
Sejak dirawat di RIK 1, salah satu angkatan termuda di FK UNAIR ini kondisinya terus memburuk.
Tanggal 14 Juli, ventilator dipasang untuk menunjang pernapasannya.