Shiri Tiba-tiba Menangis Saat Mengantre, Bundanya Meninggal Sebelum Ia Dapatkan Oksigen
Seorang pria yang ikut antre oksigen tiba-tiba menangis saat mendapat telepon dari keluarga bahwa Ibu tercinta meninggal dunia.
Editor: Hendra Gunawan
Dari Mempawah, Anggota Komisi I DPRD Mempawah, Febriadi, meminta pihak Pemkab menganggarkan pengadaan generator oksigen untuk RSUD dr Rubini Mempawah.
Hal ini menyusul selalu kekurangannya stok oksigen di RSUD dr Rubini Mempawah, disaat melonjaknya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Mempawah.
"Saran saya pribadi kepada pemerintah daerah untuk mengadakan mesin generator oksigen untuk RSUD dr Rubini," jelasnya kepada Tribun, Kamis 22 Juli 2021.
Karena kata Febriadi, khususnya di Kabupaten Mempawah, oksigen juga sangat dibutuhkan oleh pasien ataupun masyarakat.
"Saya rasa lebih efektif dan efesien kalau kita punya sendiri mesin generator oksigen ketimbang selalu membeli oksigen dari pendistributor oksigen tersebut," katanya.
Untuk pengadaan generator oksigen ini sendiri kata Febriadi dapat diperkirakan memakan dana sebesar Rp 10 M.
"Jika kita sudah memiliki mesin generator tersebut maka kita sudah bisa menghemat biaya pembelian oksigen setiap harinya dari pihak ketiga, karena kita memproduksi sendiri," ungkapnya.
Dirinya juga merasa dengan adanya mesin generator oksigen nantinya Kabupaten Mempawah bisa memproduksi sekitar 70-80 tabung oksigen per harinya.
Pelayanan Rumah Sakit Umum (RSU) Harapan Bersama Kota Singkawang untuk pasien Covid-19 kembali berjalan seperti biasa, setelah sebelumnya sempat ditutup pada Rabu 21 Juli 2021 kemarin akibat ketersediaan stok oksigen yang kosong.
Direktur RSU Harapan Bersama Kota Singkawang, dr Veridiana mengatakan, pada Rabu malam, pihaknya telah menerima kiriman oksigen sebanyak 15 tabung, sehingga dapat membantu pihak RSU Harapan Bersama menjalankan kembali pelayanan.
"Kemarin memang sempat habis, tetapi malam kemarin kami mendapatkan kiriman oksigen, jadi pelayanan dapat berjalan seperti biasa," terang dr Veridiana kepada Tribun, Kamis 22 Juli 2021.
Ia berharap pasokan oksigen untuk Rumah Sakit dapat terus berjalan lancar sehingga dapat membantu pihak Rumah Sakit memberikan pelayanan kepada pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan.
Ia juga berharap agar masyarakat yang saat ini belum memerlukan oksigen agar tidak men-stok oksigen di rumah, sehingga ketersediaan oksigen untuk orang lain yang membutuhkan dapat terpenuhi.
"Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan. Ingat selalu pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan. Semoga pandemi ini segera berakhir," pesannya.
Meninggal Saat Duduk di Kursi Puskesmas
Seorang pasien Covid-19 meninggal dunia dalam keadaan duduk di kursi.
Peristiwa terjadi Puskesmas Waipukang Kecamatan Ile Ape pada Rabu (21/7/2021).
Pasien tersebut kehabisan oksigen.
Camat Ile Ape, Simon Langoday menyampaikan hal ini saat rapat untuk persamaan persepsi terkait instruksi Bupati Lembata nomor 2 tahun 2021 tentang perpanjangan PPKM skala mikro di Kabupaten Lembata di halaman kantor bupati Lembata, Kamis 22 Juli 2021.
PPKM tingkat Kabupaten Lembata berlaku sampai dengan tanggal 25 Juli 2021.
Simon Langoday mengatakan salah satu persoalan utama saat ini di Puskesmas Waipukang adalah ketersedian oksigen.
Simon mengatakan, pada hari Rabu kemarin ada pasien Covid -19 yang meninggal dunia saat duduk di kursi.
Ia mengatakan saat itu Puskesmas Waipukang kehabisan oksigen.
Simon berujar selain masalah oksigen, pihaknya di kecamatan juga kekurangan. Ia mengatakan di Ile Ape, pasien Covid-19 diantar dengan mobil pikap.
“Kita di kecamatan mungkin ada pistol tapi peluru (anggaran) tidak ada, ini yang menjadi kendala kami," imbuhnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata, Mathias AK Beyeng membenarkan kejadian tersebut di Puskesmas Waipukang, Ile Ape.
Saat itu, pasien Covid-19 tersebut datang ke Puskesmas Waipukang namun sayangnya oksigen habis.
Pasien Covid -19 itu pun meninggal dunia.
Plt Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday berjanji untuk mengatasi masalah kekurangan oksigen di rumah sakit yang ada di Lembata.
Dia menginstruksikan agar kapal pemda yang selama ini tidak beroperasi akan digunakan khusus untuk mengisi oksigen di Larantuka.
KM Banawa sebagai transportasi laut Lewoleba-Larantuka akan membantu membawa tabung oksigen milik semua rumah sakit kita di Lembata.
"Untuk rumah sakit swasta biaya operasional angkutan gratis," sebut Wabup Langoday kepada wartawan di Lewoleba, Rabu 21 Juli 2021.
Wakil Bupati Lembata ini juga berencana membeli mesin produksi oksigen demi memenuhi pasokan oksigen di Lembata.
"Nanti kita lihat, apa bisa diupayakan anggaran mendahului perubahan atau bagaimana, soalnya anggaran sudah dikunci," paparnya.
Wabup Langoday tetap berkomitmen supaya pasokan oksigen di seluruh pusat layanan kesehatan harus tetap memadai.
"Ini masa emergency, apapun itu Pemda tetap berupaya dan berperan untuk bertanggung jawab putus mata rantai COVID-19 dengan menghadirkan service yang prima," pungkas Wabup Langoday.
Kekurangan Oksigen di RS Damian Lewoleba
Direktur Rumah Sakit Damian, Suster Ludgardis CIJ menyebutkan Rumah Sakit Damian di Kabupaten Lembata, mengalami kekurangan pasokan oksigen.
"Kebutuhan oksigen per hari bisa sampai 20 tabung. Dan yang terpakai sekarang hanya 10 itu juga kita isi di Larantuka," kata Ludgardis kepada wartawan, Rabu, 21 Juli 2021.
Selain itu, kebutuhan tenaga kesehatan di rumah sakit tersebut juga terbatas sehingga berpengaruh pada pelayanan pasien.
Kamar jenazah untuk pasien COVID-19 di RS Damian pun tidak ada sehingga mereka harus gunakan kapela.
"Tidak ada kamar jenazah makanya kemarin ada pasien COVID-19 meninggal kita pakai Kapela," tambah Ludgardis. (Tribun Pontianak/Pos Kupang)
Baca juga: Update Corona Global 23 Juli 2021 Siang: 175,7 Juta Pasien Covid di Seluruh Dunia Dinyatakan Sembuh
Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul TANGIS di Ujung Antrean Oksigen! Pria Pontianak Pulang Setelah Dapat Kabar Ibu Tercinta Sudah Tiada
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.