Balai Arkeologi Papua Temukan Cangkang Kerang Laut Jenis Bivalvia di Bukit Khulutiyauw
Temuan ini menunjukkan variasi jenis bahan pangan yang mereka konsumsi. Selain itu juga menunjukkan jenis aktivitas mereka dalam memperoleh makanan.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Balai Arkeologi Papua di Bukit Khulutiyauw, Kampung Abar, Distrik Ebungfauw menemukan cangkang kerang laut jenis bivalvia di permukaan bukit sebelah selatan.
"Cangkang kerang laut ini ditemukan bersama tulang binatang dan pecahan gerabah," kata Hari Suroto, peneliti senior dari Balai Arkeologi Papua kepada Tribun-Papua.com, Sabtu (31/7/2021).
Menurut Hari Suroto, cangkang kerang dan tulang binatang pada masa lalu merupakan sisa makanan manusia penghuni Situs Khulutiyauw.
Temuan ini menunjukkan variasi jenis bahan pangan yang mereka konsumsi. Selain itu juga menunjukkan jenis aktivitas mereka dalam memperoleh makanan.
Tulang binatang menunjukkan bahwa pada masa lalu, mereka hidup berburu.
Seperti diketahui, sebelah selatan Bukit Khulutiyauw berupa savana tempat hidup tikus tanah, kanguru dan biawak atau soasoa.
Sedangkan cangkang kerang menunjukkan bahwa mereka tidak hanya beraktivitas di kawasan Danau Sentani saja, tetapi daya jelajahnya hingga menjangkau pesisir pantai.
Sebelah timur Danau Sentani terdapat Teluk Youtefa, sedangkan bagian barat terdapat Teluk Tanah Merah.
Diperkirakan juga, kerang dibawa dari pantai kemudian dibarter dengan komoditas danau misalnya gerabah.
"Cangkang kerang berwarna putih, hal ini menunjukkan cara memasaknya dengan direbus. Cangkang kerang ini ditemukan bersama pecahan gerabah jenis periuk," tambah dia.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Balai Arkeologi Papua Temukan Cangkang Kerang Laut di Bukit Khulutiyauw