Pengakuan Pelaku Pembunuhan Kekasih di Bintan: Sakit Hati Saya, Ditelepon Tiga Kali Tak Diangkat
Bernard mengatakan aksi nekatnya membunuh janda dua anak itu karena merasa tidak dihargai oleh korban.
Editor: Dewi Agustina
Pelaku diringkus dekat perkebunan kelapa sawit dan berusaha melarikan diri.
"Sempat melarikan diri. Barang bukti parang disembunyikan di belakang rumah," ucapnya.
Ia menambahkan, hubungan pelaku dan korban merupakan pacaran. Keduanya belum lama menjalin hubungan.
"Keduanya berasal dari Kabupaten Soe, Provinsi Nusa Tenggara Timur dan sudah saling mengenal selama 7 bulan," kata Kapolres Bintan AKBP Bambang Sugihartono.
Atas perbuatannya, pelaku dikenakan pasal 338 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Sosok Siti Soleha
Sosok Siti Soleha (29), janda dua anak di Bintan yang meregang nyawa di tangan kekasihnya, diungkap Zaleha, pemilik kos.
Ia menyebut, korban dan pelaku, Bernard Nabu (40) baru 1 bulan 2 hari tinggal di indekos miliknya di Gang Taher RT003/RW001 Pemukiman Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, Bintan.
Zaleha pun mengenal korban dan pelaku dari penghuni kosan lainnya.
"Jadi saya kenal pelaku dan korban itu dari yang ngontrak kosan saya yang satu lagi. Karena kosan saya kosong, jadi dia tawarkan kepada pelaku dan korban," katanya kepada Tribun Batam, Kamis (5/8/2021).
Saat ditanyakan apakah korban dan pelaku pasangan suami istri?
Zaleha menuturkan, saat keduanya masuk dan mengontrak di kosannya, mereka mengaku sudah menikah.
"Saat masuk mereka mengatakan sudah menikah," terangnya.
Setahu Zaleha pelaku bekerja di PT kebun kelapa sawit di daerah Desa Malang Rapat.