Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SOSOK Lesty Nurainy, Pejabat yang Pertama Kali Hubungi Kapolda Sumsel soal Sumbangan dari Akidi Tio

Sosok Lesty Nurainy, pejabat yang pertama kali menghubungi Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Indra Heri terkait sumbangan Rp 2 triliun dari Akidi Tio.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in SOSOK Lesty Nurainy, Pejabat yang Pertama Kali Hubungi Kapolda Sumsel soal Sumbangan dari Akidi Tio
Sripoku.com/Abdul Hafiz
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Dra Lesty Nurainy Apt MKes. Inilah sosok Lesty Nurainy, pejabat yang pertama kali menghubungi Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Indra Heri terkait sumbangan Rp 2 triliun dari Akidi Tio. 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus sumbangan Rp 2 triliun dari mendiang Akidi Tio terus memunculkan sejumlah nama pejabat yang terseret di dalamnya.

Satu nama yang muncul adalah Lesty Nurainy.

Lesty Nurainy disebut sebagai orang yang pertama kali menghubungi Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri.

Hal itu disampaikan Irjen Pol Eko Indra Heri saat menyampaikan permintaan maaf terkait sumbangan Rp 2 triliun dari Akidi Tio.

Baca juga: Sosok Lesty yang Pertama Kali Hubungi Kapolda Sumsel soal Rencana Sumbangan Rp 2 Triliun Akidi Tio

Baca juga: Soal Dana Hibah Rp 2 Triliun Keluarga Akidi Tio, Kapolda Sumsel Minta Maaf, Ini Pernyataannya

Lantas, siapakah sosok Lesty Nurainy?

Rupanya, Lesty Nurainy adalah Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan.

Berdasarkan penelusuran berdasarkan NIP di bkd.sumselprov.go.id, diketahui, Lesty Nurainy lahir pada 3 Juli 1972.

Berita Rekomendasi

Ia memperoleh gelar Magister Kesehatan Masyarakat (MKes) dari Universitas Indonesia (UI).

Dikutip dari TribunSumsel.com, Lesty Nurainy mengawali karier sebagai PNS di Balai Besar Laboratorium Kesehatan pada pada 1989.

Lesty Nurainy juga pernah menjabat Kepala Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes).

Berdasarkan hasil wawancara dengan TribunSumsel.com pada September 2019, Lesty Nurainy memiliki hobi memasak.

Lesty Nurainy mengatakan, tetap terjun langsung untuk memasak meski ada asisten rumah tangga.

"Jabatan saya yang utama adalah sebagai istri dan ibunya anak-anak. Ini jabatan yang nggak ada pensiunnya."

"Kalau saya bekerja karena diizinkan suami, jadi rasanya sudah terima kasih sekali diberikan izin itu, apalagi didukung sepenuhnya juga oleh anak-anak," kata dia.

Harta Kekayaan Lesty Nurainy

Kadinkes Sumsel dr Lesty Nurainy Apt MKes
Kadinkes Sumsel dr Lesty Nurainy Apt MKes (Sriwijaya Post/Welly Hadinata)

Sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), Lesty Nurainy memiliki kewajiban harta kekayaannya kepada KPK.

Dari penelusuran Tribunnews.com dari elhkpn.kpk.go.id, Lesty Nurainy sudah lima kali melaporkan hartanya sejak menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Sumsel pada 2016.

Saat itu, ia memiliki harta kekayaan dengan nilai Rp 145.000.000.

Selanjutnya berturut-turut setiap setahun sekali, Lesty Nurainy melaporkan harta kekayaannya.

Harta kekayaan Lesty Nurainy pun bertambah setiap tahunnya. Dari yang semula berjumlah ratusan juta, kini mencapai miliaran.

Pada laporan harta kekayaannya yang paling terakhir dilaporkan pada 2020, Lesty Nurainy memiliki harta kekayaan sebesar Rp 4.057.080.846.

Lesty Nurainy memiliki empat bidang tanah di Palembang dengan nilai Rp 1 miliar serta dua unit kendaraan senilai Rp 395 juta.

Aset lain yang dimiliki Lesty Nurainy adalah kas dan setara kas yang menyumbang sebagian besar harta kekayaannya, yaitu Rp 2.421.180.846.

Selengkapnya, berikut daftar harta kekayaan Lesty Nurainy seperti dikutip Tribunnews.com dari elhkpn.kpk.go.id:

1. Tanah Seluas 1250 m2 di di KAB/KOTA KOTA PALEMBANG, HASIL SENDIRI Rp 150.000.000

2. Tanah dan Bangunan Seluas 160 m2/36 m2 di KAB/KOTA KOTA PALEMBANG, HASIL SENDIRI Rp 200.000.000

3. Tanah dan Bangunan Seluas 166 m2/145 m2 di KAB/KOTA KOTA PALEMBANG, HASIL SENDIRI Rp 400.000.000

4. Tanah Seluas 1250 m2 di di KAB/KOTA KOTA PALEMBANG, HASIL SENDIRI Rp 250.000.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 395.000.000

1. MOTOR, HONDA SEPEDA MOTOR Tahun 2011, HASIL SENDIRI Rp 5.000.000

2. MOBIL, TOYOTA INNOVA Tahun 2017, HASIL SENDIRI Rp 390.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 240.900.000

D. SURAT BERHARGA Rp ----

E. KAS DAN SETARA KAS Rp 2.421.180.846

F. HARTA LAINNYA Rp ----

Sub Total Rp 4.057.080.846

HUTANG ----

TOTAL HARTA KEKAYAAN Rp 4.057.080.846

Komentar Lesty Nurainy Terkait Sumbangan Rp 2 Triliun

Saat diwawancara di Kantor Gubernur Sumsel, Kamis (5/8/2021), Lesty Nurainy belum dipanggil belum dipanggil terkait kasus sumbangan Rp 2 triliun.

"Sejauh ini saya belum ada dipanggil ataupun berkoordinasi terkait perkembangan adanya sumbangan Rp 2 triliun ini."

"Namun kalau saya dimintai keterangan saya siap," kata Lesty dikutip dari TribunSumsel.com.

Lebih lanjut, ia mengatakan, semua tidak punya pikiran negatif terhadap sumbangan tersebut.

"Saya tidak tahu apa sebenarnya permasalahan yang ada di dalamnya. Saya harap dengan adanya kejadian ini bisa jadi inspirasi yang lain untuk saling membantu," pesan Lesty.

Menurutnya, ia sering berkoodinasi dengan Kapolda Sumsel di hampir semua kegiatan, tapi tentang penanganan Covid-19.

Juga tentang oksigen, tracer, vaksinator, vaksinasi, dan lainnya yang berhubungan dengan Covid-19.

"Semua baik koordinasinya dengan Kapolda. Kalau pembahasan soal Rp 2 triliun tidak ada."

"Kapolda dekat dengan keluarga tersebut, apalagi yang menyampaikan Prof Hardi yang sudah senior," ungkapnya.

Lesty membenarkan, dirinyalah yang awalnya menghubungi Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri terkait akan adanya dana bantuan dari keluarga Akidi Tio.

"Saya di WhatsApp Prof dr Hardi Darmawan, beliau menyampaikan ada yang mau memberikan sumbangan untuk penanganan Covid-19 kepada Kapolda," kata Lesty

Lebih lanjut ia mengatakan, Prof Hardi meminta nomor handphone Kapolda Sumsel.

Tentunya ia meminta izin dulu kepada Irjen Eko Indra Heri.

Lesty lantas menghubungi Kapolda melalui WhatsApp, apakah boleh diberikan nomornya. Kata Kapolda silakan.

"Karena Prof Hardi kan orang senior dari kesehatan. Kata Kapolda, dia welcome, karena ada orang yang berniat baik untuk memberikan bantuan. Tentunya kita semua berpikirnya positif," kata Lesty.

Masih kata Lesty, lalu dilanjutkan antara Prof Hardi dan Kapolda. Waktunya juga pendek.

Kapolda juga tidak memiliki pikiran negatif dan selalu berpikir positif sebab ini adalah niat baik dari keluarga Akidi Tio.

"Saya tidak kenal dengan keluarga Akidi, tapi saya kenal Prof Hardi."

"Soal bantuan ini, saya tidak bisa berkomentar apa-apa, kita tunggu saja kelanjutannya."

"Sebab saya tidak tahu persis kelanjutannya bagaimana," cetusnya.

Menurutnya, tak ada pertemuan antara Kapolda, Prof Hardi dan dirinya di rumah dinas Kapolda. Yang ada pertemuan di Polda Sumsel.

(Tribunnews.com/Sri Juliati) (TribunSumsel.com/Linda Trisnawati/Weni Wahyuny)

Berita lain terkait Sumbangan Rp 2 Triliun

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas