Semarang, Demak, Pekalongan Bakal Tenggelam. Sawah Jadi Laut
Dalam waktu beberapa tahun lagi, Kota Semarang, Demak dan Pekalingan diprediksi bakal tenggelam tergerus rob. Sudah banyak warga yang pindah.
Editor: cecep burdansyah
Sejak lahir pada tahun 1966, Rodi kecil mengaku kerap bermain di pematang sawah bersama teman-temannya sebaya.
"Daerah sini dulu bagus. Masih banyak rumput. Masih ada tanaman padi. Saya dulu punya sawah di sini. Beberapa kali juga kerap main di sini dengan teman-teman," ujarnya.
Sejak dia lahir hingga memiliki anak, Rodi mengaku sering mengalami yang namanya rob. Namun itu hanya terjadi di hari tertentu. Hal itu ibarat sudah menjadi makanannya sehari-hari bersama ratusan warga yang tinggal di sana.
"Sejak dulu sudah rob. Tapi kan hanya sementara. Selisih bentar surut lagi. Tapi kalau sekarang kena rob, enggak surut-surut airnya," ucapnya.
Menurutnya, air rob yang masuk ke desanya semakin parah ketika ada pembangunan pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Ia menganggap, pembangunan tersebut membuat ombak laut tidak menuju ke barat, dan akhirnya melimpas ke daratan di Desa Sidogemah.
"Itu semakin diperparah ketika pengembangan perumahan dan bandara. Jadi yang kena dampak lingkungannya ya kami-kami ini," aku Rodi.
Dan dia sudah pindah dari kawasan yang tergenang rob. Dia mendapat ganti untung dari pemerintah terkait proyek Tol Semarang-Demak. Kemudian Rodi pindah ke Desa Wringinjajar, Kecamatan Mranggen, Demak.
Sebagian warga lain yang juga terdampak pembangunan tol ada yang pindah ke Desa Tambakroto, Sayung, Demak dan Kelurahan Kudu, Genuk, Kota Semarang. (tim)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.