Kisah Penjaga Kamar Jenazah RSUD Wangaya, Tiap Malam Tidur di Samping Jasad Covid-19
Ida Bagus Gede Rama Praba Vananda adalah Kepala Instalasi Pemulasaraan Jenazah RSUD Wangaya.
Editor: Hendra Gunawan
Begitupun di tenda sudah tak tersedia space untuk janzah baru.
Rama Praba mengatakan penuhnya kamar jenazah ini dimulai sejak awal Juli 2021.
Penuhnya kamar jenazah ini diakibatkan oleh naiknya tingkat kematian di RSUD Wangaya.
Sebelum bulan Juli 2021, angka kematian dalam sehari rata-rata satu sampai dua orang.
Namun mulai awal Juli 2021 angka kematian meledak. Dalam sehari bisa lima hingga tujuh pasien yang meninggal.
"Kondisinya saat ini sudah banyak penambahan tempat. Karena Sanglah sudah tidak menerima penitipan jenazah, RSBM penuh dan di RS Kapal juga penuh," katanya.
Kondisi ini membuat pihaknya menolak beberapa penitipan jenazah.
Bahkan perhari ini pihaknya menolak 8 jenazah yang akan dititipkan dari Tabanan dan beberapa rumah sakit swasta di Denpasar.
Karena selama ini juga ada penitipan jenazah dari Tabanan termasuk dari RS Kapaal.
"Bahkan di kami sekarang, ada yang menunggu satu jenazah di Kamar Merak yang belum bisa masuk ke kamar jenazah karena penuh," katanya.
Ia mengatakan untuk kapasitas freezer di kamar jenazah ini sebanyak 21.
Freezer tersebut diperuntukkan untuk jenazah non Covid.
Dari 21 tempat tersebut, sudah terisi 19 jenazah, sehingga masih kosong dua tempat.
Baca Juga: Perharinya Dapur Umum Gotong Royong di Denpasar Ini Siapkan 500 Paket Nasi Vegetarian