Kisah Penjaga Kamar Jenazah RSUD Wangaya, Tiap Malam Tidur di Samping Jasad Covid-19
Ida Bagus Gede Rama Praba Vananda adalah Kepala Instalasi Pemulasaraan Jenazah RSUD Wangaya.
Editor: Hendra Gunawan
Sementara itu, untuk jenazah yang terkonfirmasi Covid-19 dan beberapa jenazah non Covid-19 diletakkan di dalam peti yang tersebar di lantai bawah, lantai dua, dan di tenda.
Untuk di lantai bawah, dititipkan sebanyak 22 jenazah.
Di lantai dua dititipkan sebanyak 6 jenazah. Dan di tenda dititipkan sebanyak 24 jenazah.
"Tiga hari lalu sempat penuh sampai tidak ada space sedikitpun termasuk di freezer," ungkapnya.
Petugas pun sampai sedikit kewalahan dengan kondisi ini.
"Ya kami memang cukup kewalahan karena banyak. Tapi karena tugas kami tak boleh mengeluh," imbuhnya.
Ia menambahkan, beberapa warga juga sampai menangis meminta agar bisa menitipkan jenazah di RSUD Wangaya.
Namun karena kapasitas sudah penuh pihaknya pun terpaksa menolak.
"Bulan April sampai awal Juni kemarin cuma ada 8 jenazah yang dititip di sini. Sedangkan bulan lalu sampai 55," katanya.
Banyaknya jenazah yang dititip di RSUD Wangaya juga dikarenakan adanya kepercayaan umat Hindu akan hari baik.
Karena setiap mau menguburkan ataupun membakar jenazah harus sesuai hari baik. (Putu Supartika)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Kisah Petugas Kamar Jenazah di RSUD Wangaya; Overload, Saya Sampai Tidur Berdampingan Jenazah