Ini yang Dilakukan Pemprov Kalteng dan Pemkot Palangkaraya Menekan Angka Kematian Akibat Covid-19
Kadis Kesehatan Kalteng, Suyuti Samsul membenarkan angka kematian pasien tinggi, sehingga pihaknya memang fokus untuk penanganan pasien di rumah sakit
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Banjarmasin Post Faturahman
TRIBUNNEWS.COM, PALANGKARAYA - Pemerintah Kota Palangkaraya dan Provinsi Kalimantan Tengah terus berupaya menekan angka kematian dan penyebaran Covid-19 di Kota Palangkaraya.
Salah satunya dengan memusatkan perawatan pasien isoman secara terpusat.
Angka kematian pasien akibat terjangkit Covid-19 di Kalimantan Tengah semakin meningkat, data dalam sepekan ini warga Kalteng yang meninggal karena Covid-19 terus bertambah.
Media Center Penanganan Covid-19 Kalteng tercatat, pasien meninggal akibat Covid-19, pada 3 Agustus 2021 bertambah 29 orang dalam sehari, 4 Agustus bertambah 18 orang.
Baca juga: Kisah Randi Julian, Lulusan Australia yang Pulang Kampung untuk Bangun Desa di Kalteng
Demikian juga, 5 Agustus bertambah 11 orang, 6 Aguatus bertambah bertambah 5 orang, 6 Agustus 2021 bertambah 5 orang.
Lonjakan pasien Covid-19 yang meninggal dunia terlihat 7 Agustus sehari bertambah 21 orang, 9 Agustus 2021 kembali bertambah dalam sehari mencapai 18 orang, dan 10 Agustus lonjakan cukup tinggi pasien meninggal akibat covid-19 mencapai 29 orang dalam sehari.
Menanggapi tingginya kematian pasien Covid 19 di Kalteng tersebut, Ketua Umum Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) PW Kalteng Henny Fauziyah Salman, meminta semua pihak saat ini mestinya fokus membantu penurunan angka kematian Covid -19 di Kalteng.
Dia mengatakan, angka kematian akibat covid -19 di Kalteng masih tinggi.
Baca juga: Cewek Kalteng Ini Pakai Akun FB Palsu dan Foto Mahasiswi untuk Memoroti Uang Cowok
Fasilitas kesehatan sebagian malah ada yang bermasalah diduga ada kerusakan, oksigen terbatas dan seringkali penanganan pasien yang parah terlambat ditangani.
"Mungkin saat ini pemerintah daerah masih mengikuti kebijakan pusat," ujarnya, Rabu (11/8/2021).
Dia menilai, ada kesan fokusnya masih pada urusan PPKM dan vaksin saja, yang lebih penting selayaknya bentuk dukungan maksimal pelayanan pasien di rumah sakit agar semua kebutuhan kesehatan tercukupi sehingga angka kematian bisa menurun.
"Semua pihak mestinya harus membagi konsentrasinya, bukan lagi terfokus pada masalah pencegahan saja dengan solusi PPKM atau pemberian vaksin, tapi juga penanganan yang lebih mempuni terutama pelayanan di Rumah Sakit. Kita harus fokus untuk mengurangi angka kematian ini," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kalteng, Suyuti Samsul membenarkan, saat ini memang angka kematian pasien tinggi, sehingga pihaknya memang fokus untuk penanganan pasien di rumah sakit.
"Mengurangi penyebaran virus juga penting sehingga dilakukan berbagai upaya salah satunya isolasi terpusat bagi yang isoman," ujarnya.
Senada juga diungkapkan, Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangkaraya, Andjar Hari Purnomo, mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan pemusatan perawatan pasien isoman di tempat yang disediakan oleh pemerintah sehingga mudah melakukan pemantauan kondisi pasien.
"Pemusatan Isoman ini terus berjalan , sehingga pasien yang positif tidak lagi keluyuran seperti pasien isoman di rumah," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Angka Kematian Pasien Covid-19 di Kalteng Tinggi, Perawatan Pasien Isoman Kini Dilakukan Terpusat