4 Fakta Jasad Ibu dan Anak Ditemukan di Bagasi Mobil, Anak Sempat Unggah Video di Malam Kejadian
Ibu dan anak ditemukan tewas mengenaskan di dalam bagasi mobil Toyota Alpard, Rabu (19/8/2021).
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Ibu dan anak ditemukan tewas mengenaskan di dalam bagasi mobil Toyota Alphard, Rabu (19/8/2021).
Kedua korban yakni Tuti (55) dan Amelia Mustika Ratu (23).
Peristiwa itu terjadi di Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Jasad keduanya ditemukan berawal dari kecurigaan suami Tuti, Yosep (55).
Saat ditemukan, di area jidat kedua korban ditemukan luka bekas benda tumpul.
Polisi menyimpulkan, bahwa kedua korban dihabisi bukan karena perampokan.
Sebab, barang berharga di rumah korban tak ada yang hilang.
Baca juga: Polisi Temukan Alat Yang Digunakan Untuk Mengeksekusi Ibu dan Anaknya Hingga Tewas
Berikut 4 fakta terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, sebagaimana dirangkum Tribunnews dari Tribun Jabar:
1. Kecurigaan sang suami
Saat kejadian, Yosep sedang tidak berada di rumah.
Ia berada di luar rumah sejak pukul 20.00 WIB, dan baru kembali ke rumah pada keesokan harinya pukul 07.00 WIB.
Demikian dikatakan oleh Kapolres Subang, AKBP Sumarni.
"Suami korban pada saat kejadian sedang berada di daerah lain, tidak ada di tempat kejadian."
"Pada saat pulang suami korban melihat dari jendela mobil yang terbuka," katanya.
Yosep yang curiga kemudian melapor ke Polsek Jalan Cagak.
Saat kembali, ia dan petugas polisi menemukan istri dan anaknya sudah meninggal di bagasi mobil.
"Saya melihat banyak bercak darah juga, terus langsung ditemukan di dalam bagasi bagian belakang mobil saya dengan kondisi sudah tidak bernyawa," ujar Yosep.
2. Polisi temukan papan penggilasan berlumur darah
Dijelaskan Sumarni, korban tewas akibat dipukul menggunakan papan penggilasan untuk mencuci baju.
Saat pemeriksaan, petugas menemukan papan penggilasan tersebut sudah berlumuran darah.
"Kami menemukan barang bukti alat papan penggilasan untuk mencuci baju jenis kayu," ujar Sumarni.
Diduga, korban Tuti tidak melawan saat kejadian itu terjadi.
Namun, anaknya diduga melakukan perlawanan.
"Sepertinya pada saat korban dipukul korban bernama Tuti sedang tidur karena tidak ada tanda perlawanan dari korban karena tidak ada tanda-tanda kekerasan."
"Kemudian anak korban sepertinya ada perlawanan karena ada bekas pukulan," papar Sumarni.
Baca juga: Fakta Pendaki Tewas di Gunung Bawakaraeng Gowa, Peringatan 17 Agustus hingga Kejadian Terulang
Baca juga: Ibu dan Anak Ditemukan Tewas dalam Bagasi Alphard di Subang, Ini Kronologinya
3. Anak korban sempat unggah video
Saat malam pembunuhan, Amelia sempat mengunggah video di akun Instagram pribadinya.
Postingan itu diunggah di malam dia dibunuh atau Selasa (17/8/2021).
Dalam Instastory yang diunggah sekira pukul 21.00 WIB itu, akun @amaliamustika_ memvideokan bulan di halama rumahnya dengan memutar lagu berjudul Heaven milik penyanyi Emilee.
4. Sosok kedua korban
Di mata kerabatnya, Tuti dikenal sebagai pribadi yang baik.
Hal itu diungkapkan Dede, salah satu kerabat dekat sekaligus ketua RT setempat.
"Orangnya sangat baik yang saya tahu. Ya termasuk anaknya juga Amel yang sangat baik."
"Soalnya saya cukup dekat dengan keluarga besar ini," ujar Dede.
Korban juga dikenal akrab dengan warga sekitar.
"Terutama bersosial bersama masyarakat juga bagus ya, tidak ada kejelekan apapun dengan masyarakat di sini juga," terangnya.
Baca juga: POPULER Regional: Ibu dan Anak Tewas di Bagasi Mobil Alphard | Rapat Anggota DPRD Solok Ricuh
Sementara, Amelia, dikenal sebagai sosok yang baik namun pendiam.
Demikian dikatakan oleh saudara korban bernama Asep Hamdan (34) saat ditemui di lokasi kejadian.
"Amel orangnya baik, cuma sedikit pendiam saja, tapi kepribadiannya sangat baik suka menolong juga," katanya.
Menurut Asep, Amelia sendiri baru menyelesaikan kuliah pada 2021 ini di salah satu universitas di Kota Bandung.
Selain menemani ibunya di rumah, kata Asep, Amelia juga sempat bekerja sebagai bendaraha di sekolah swasta milik ayahnya yang berada di Kabupaten Subang.
"Amel semenjak lulus kuliah dirinya hanya menemani ibunya di rumah, tapi sempat kerja juga jadi bendahara di sekolah Pak Yosep," tuturnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Dwiky Maulana Vellayati)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.