Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pembunuhan Wanita Hamil 8 Bulan di Semarang Terkuak, Berikut Alasan Kekasih Tega Melakukannya

Kasus pembunuhan seorang wanita di kawasan Simongan, Semarang Barat, Jawa Tengah, akhirnya terkuak.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pembunuhan Wanita Hamil 8 Bulan di Semarang Terkuak, Berikut Alasan Kekasih Tega Melakukannya
Polrestabes Semarang
Terduga pelaku pembunuhan tehadap Silvi Ayu Nugraha (22), wanita asal Ngliron, Randublatung, Blora, yang hamil 8 bulan. Terduga pelaku adalah kekasih korban bernama Agung Dwi Saputro (18) warga Gebang, Banjarsari, Kota Surakarta. (TribunPantura.com/Istimewa) 

Sebab dirinya tidak berani mengaku karena orang tuanya tidak setuju.

"Orang tua saya tidak setuju karena umurnya beda jauh," ujarnya.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar menyebut kasus ini terbongkar saat tersangka meminta tolong pada penghuni kos lainnya sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Selama ini, tersangka dan korban hidup sekamar di sebuah kos di kawasan Simongan, Semarang Barat.

Baca juga: Gelar Prarekonstruksi, Polisi Telah Temukan Ciri-ciri Pembunuh Sadis di Subang

"Ketika minta bantuan ke tetangga kamar, tersangka seolah-olah menyampaikan bahwa pacarnya ditemukan meninggal saat sedang tidur," terang Irwan, dikutip dari Kompas.com, Minggu (22/8/2021).

Pelaku dan korban sudah tiga bulan tinggal bersama.

Pembunuhan itu dilakukan karena pelaku kesal korban enggan menggugurkan kandungan.

Berita Rekomendasi

Selain itu, pelaku juga merasa tak senang karena korban kerap meminta tolong padanya untuk mengambil barang-barang.

"Tersangka meminta beruangkali kepada korban untuk menggugurkan kandungan. Intinya korban tidak berkenan mengikuti permintaan tersangka," kata Irwan.

"Karena saya sering disuruh pacar saya meminta mengambilkan barang yang sering buat saya emosi, sering mengambil air minum, baju atau disuruh bantuin ke kamar mandi," sambung tersangka.

Baca juga: Pembunuhan Ibu dan Putrinya di Subang Bukan Karena Perampokan, Polisi Selidiki Motif Lainnya

Kepada polisi, tersangka menyebut pertama kali bertemu korban di Solo.

Namun, ternyata asmaranya dengan korban tak direstui orangtua sebagaimana dikutip dari Tribun Pantura.

"Saya ketemu pacar saya di sebuah angkringan di Solo. Orangtua saya tidak setuju dengan hubungan saya karena beda jauh umurnya. Saya jadi tukang rosok baru tamat SMA di Solo lalu ke Semarang," kata tersangka.

Kerap Disiksa

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas