Komisi III DPR Apresiasi Gerak Cepat Polda Sulsel Tangkap Dua Bandar Narkoba di Makassar
Andi Rio Idris Padjalangi harap jangan sampai Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi surga bagi para bandar narkoba.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai Golkar Andi Rio Idris Padjalangi, mengapresiasi Polda Sulawesi Selatan yang mengungkap dan menangkap 2 orang bandar narkoba dengan barang bukti 40 Kg sabu dan 4000 butir ekstasi di sebuah hotel di kota Makassar, pada Rabu (25/8/2021) malam.
Dia berharap jangan sampai Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi surga bagi para bandar narkoba.
"Saya mengapresiasi Polda Sulsel dalam mengungkap kasus narkoba tersebut, jangan sampai sulsel menjadi surga bagi bandar narkoba jaringan internasional, mengingat akhir akhir ini pengungkapan narkoba skala besar terjadi di provinsi sulsel, seperti di bone dan kota makasar, tentunya sangat memprihatinkan," kata Andi Rio, kepada Tribunnews, Kamis (26/8/2021).
Baca juga: Tanam Ganja di Rumah Sejak Awal Pandemi Covid-19, OK Mengaku untuk Obati Nyeri Punggung
Politikus Golkar dapil Sulsel II itu mengharapkan agar pihak kepolisian dapat melakukan pengembangan lebih lanjut.
Sebab, barang haram tersebut berbahaya dan dapat merusak generasi muda di Sulawesi Selatan ke depannya.
"Aparat harus melakukan tracking terhadap jaringan bandar narkoba tersebut hingga ke akar akarnya. Selain berbahaya, dampak dari narkoba dapat mengakibatkan kematian," ucapnya.
Lebih lanjut, Andi Rio merasa prihatin dengan meningkatnya peredaran narkoba di tengah pandemi Covid-19.
Baca juga: Polresta Malang Kota Amankan Dua Pemuda yang Viral Freestyle di Jalan Ijen untuk Cari Sensasi
Oleh karena itu dirinya meminta aparat kepolisian dapat lebih sigap dan mewaspadai jalur rawan peredaran narkoba.
Kepolisian harus bekerja sama dengan stakeholder terkait untuk mengungkap dan menangkap jaringan narkoba yang masuk ke Sulawesi Selatan dan wilayah Indonesia.
"Peredaran narkoba semakin tinggi, ini bukti bahwa ancaman narkoba sudah nyata di sulsel. Berbagai cara dilakukan bagi para bandar narkoba untuk mengelabui petugas di lapangan agar lolos membawa barang haram masuk ke Indonesia. Polri, BNN, Bea Cukai harus saling sinergis sigap di pintu pintu masuk barang dan jasa baik darat, laut dan udara," tandasnya.