Perampokan Toko Emas di Medan, Pelaku Terlatih, Penjaga Hanya Bisa Lihat Garong Gasak Perhiasan
Sang penjaga, Salman dan kakaknya hanya bisa bengong karena tak menduga kejadian tersebut menimpa toko emas yang ia jaga.
Editor: Hendra Gunawan
Disitu ia mengira kalau ada penangkapan yang dilakukan oleh pihak kepolisian terhadap penjahat karena mendengar kata 'tiarap, tiarap' dan letusan senjata api.
Dia yang penasaran pun berencana melihat langsung ke pos satpam tersebut.
Belum keluar dari toko seorang perampok yang mengenakan sepatu kulit warna hitam, topi hitam putih dan jaket hitam melompat dari depan toko.
Baca juga: Rampok Toko Sambil Todongkan Pistol, Kawanan Garong di Bandung Ini Tak Mau Bayar Saat Isi Bensin
Perampok tersebut langsung menyandera Salman dan abangnya.
"Setelah lewat balik lagi langsung ke pos satpam, setelah di pos satpam dia teriak tiarap tiarap kan. Disitu saya kira sama abang saya ada penangkapan gitu, pas saya mau keluar dia langsung nyerang ke toko kami, dia lompat dari atas steling langsung nerjang saya, terus dia nyusuh saya duduk gitu," ujarnya bercerita.
Ia memprediksi pelaku yang merangsek toko emas mereka berusia muda, di bawah 30 tahunan.
Salman melihat pelaku membawa sebuah senjata api dan senjata tajam yang ia letakkan di belakang pinggang.
Sementara ciri-ciri pelaku tinggi antara 170 sentimeter.
Saat itu mereka berbagi peran, dua orang masuk ke toko emas Masrul dan Aulia Chan, satu berjaga di depan toko yang bergandengan dan satunya lagi menjaga didekat pos satpam.
Dari toko emas Masrul yang Salman jaga total emas yang diambil sekitar 3 sampai 4 kilogram.
Kerugian pun ditaksir mencapai Rp 2 miliar hingga Rp 3 miliar.
Setelah aksi perampokan tersebut mereka kabur melewati kantin dan keluar dari pintu terakhir pasar tradisional Simpang Limun, tak jauh dari mereka memarkirkan kendaraannya.
Saat itu pun terdengar beberapa kali suara letusan senjata api.
Setelah itu mereka melarikan diri dengan sepeda motor Honda Beat hitam dan Honda Scoopy berwarna abu-abu.