Perampokan Toko Emas di Medan, Pelaku Terlatih, Penjaga Hanya Bisa Lihat Garong Gasak Perhiasan
Sang penjaga, Salman dan kakaknya hanya bisa bengong karena tak menduga kejadian tersebut menimpa toko emas yang ia jaga.
Editor: Hendra Gunawan
Aparat Dicurigai
Pengamat sosial sekaligus mantan pengawas Polri, Dr Bakhrul Khair Amal menduga kuat ada keterlibatan oknum aparat dalam kejadian perampokan toko emas di Pasar Simpang Limun, Kota Medan, Sumatra Utara.
"Karena pencuri itu pakai senjata tentu kita bisa duga kuat itu adalah oknum aparat. Karena sumber senjata itukan dari penegak hukum," kata Bakhrul kepada Tribun Medan melalui saluran telepon, Rabu (1/9/2021).
Dia mengatakan, secara fakta, alat yang dipakai perampok adalah senjata yang biasa digunakan aparat.
"Makanya yang mau kita diskusikan itu kan, sember senjatanya dari mana. Selongsong yang ada itu bisa menjadi alat bukti, jadi sebenarnya banyak yang bisa disimpulkan dari dugaan sementara," sambungnya.
Selain itu, menurut dia, sangat menarik ada perampok yang berani berhadapan di keramaian, bahkan siang bolong.
Tentu aksi yang terbilang nekat itu, terlebih karena memakai senjata, bisa dikatakan berisiko tinggi.
"Misalnya dia memarkirkan motor dan ke lokasi itu dengan berjalan kaki. Kan sangat berisiko," ujarnya.
Dari kejadian itu, seharusnya kepolisian dapat melakukan pengejaran dengan cepat.
Sebab, menurutnya, barang bukti dan kronologi secara terang benderang terbuka di lokasi.
Mulai dari peluru yang tertinggal, CCTV yang ada di lokasi, keterangan para warga, dan beberapa fakta lainnya.
Tetapi sangat disayangkan keterangan dari kepolisian sampai saat ini masih belum dapat meringkus pelaku.
Padahal keresahan masyarakat akibat insiden tersebut tentu sangat besar. Bahwa di wilayah kota Medan ada maling senjata yang berkeliaran.
Belum lagi berdasarkan kasus - kasus sebelumnya, ada rentetan pencurian yang terjadi di wilayah Medan belum terungkap.