Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bisnis Sewa Private Jet Melesat Dua Kali Lipat di Masa Pandemi (1)

Di masa pandemi, termasuk masa PPKM, bisnis sewa pesawat jet meroket sampai dua kali lipat. Banyak warga yang merasa aman dengan menyewa private jet.

Editor: cecep burdansyah
zoom-in Bisnis Sewa Private Jet Melesat Dua Kali Lipat di Masa Pandemi (1)
TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
Direktur PT Indojet Sarana Aviasi, Stefanus Gandi 

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Di saat perusahaan penerbangan komersial di Indonesia goyah akibat dihantam badai pandemi Covid-19, perusahaan penerbangan private jet justru makin banyak peminatnya.

Untuk mengetahui pertumbuhan bisnis tersebut, Tribun Bali mewawancarai Direktur PT Indojet Sarana Aviasi, Stefanus Gandi di parking stand General Aviation Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Rabu (1/9). Berikut petikan wawancaranya:

Bagaimana bisnis transportasi private jet di masa pandemi Covid-19 dan saat pemberlakuan PPKM Jawa-Bali?

Selama PPKM ini berjalan lancar. Penerbangan private jet malah cenderung meningkat ya. Karena orang lebih aware melakukan perjalanan pribadi lebih aman.

Selama PPKM ini kami bisa terbang ke mana saja yang mungkin tidak bisa dijangkau oleh penerbangan komersial. Dibanding sebelum pandemi itu kenaikannya dua kali lipat.

Biasanya alasan dari tamu-tamu adalah keamanan perjalanan. Perjalanan dengan private jet secara pribadi jauh lebih aman juga efisiensi waktu dan keterbatasan penerbangan di pesawat komersial mengharuskan mereka mengambil private jet.

Rute mana saja yang dapat ditempuh dan kota mana tujuan paling banyak para penumpang private jet?

BERITA TERKAIT

Selama ini semua penerbangan ke seluruh bandara di Indonesia kami terbangi. Lebih banyak ke dalam negeri selama pandemi ini.

Mungkin trafik kita 90 persen dalam negeri, sisanya 10 persen luar negeri, seperti ke Singapura, Malaysia dan sesekali ke Australia.

Yang paling banyak itu menerima perjalanan bisnis trip, paling banyak itu ke Kalimantan, Sulawesi dan ke Bali salah satunya. Lainnya mungkin untuk short break atau liburan pendek ke Labuan Bajo dan sebagian juga ke Bali.

Siapa saja yang paling banyak memanfaatkan penerbangan private jet selama pandemi Covid-19?

Kebanyakan tamu yang kita angkut penumpang umum yang punya budget tentunya. Kedua, penumpang yang bepergian untuk keperluan bisnis atau bisnis trip.

Dari awal pandemi saja sampai sekarang mereka tetap jalan. Konsisten saja. Rute Bali dari dulu selalu ramai ya, tujuannya banyak. Ada yang memang liburan. Kemudian juga yang urusan bisnis itu sih ke Bali biasanya.

Di saat PPKM Level 4 Jawa-Bali dilakukan pembatasan anak-anak usia di bawah 12 tahun untuk melakukan perjalanan udara, bagaimana dengan private jet?

Lumayan banyak animonya. Kami juga melihat tren begitu. Di maskapai umum agak sulit karena syarat pembatasan perjalanan bepergian anak-anak.

Kami juga di private jet mengambil keuntungan juga dari sana. Ada pengalihan masyarakat yang tidak bisa menggunakan maskapai umum lalu lari ke private jet. Ada keterpaksaan, iya, karena tidak ada pilihan lain.

Kalau di private jet menerima (anak usia di bawah 12 tahun), tetapi batasannya umur 5 tahun ke atas wajib PCR. Dan umur 12 tahun ke atas wajib vaksin. Jika ada penumpang yang tidak dapat vaksin karena alasan medis, itu harus dilampirkan surat keterangan dokter.

Apa saja kelebihan yang ditawarkan Indojet Sarana Aviasi dibandingkan dengan perusahaan aviasi private jet lain?

PT Indojet Sarana Aviasi pada umumnya sama pelayanannya dengan perusahaan private jet lainnya, tetapi kami lebih memberikan pelayanan personal.

Pertama, kami memberikan gratis tes PCR atau rapid antigen pada beberapa daerah tertentu. Yang paling pasti itu di Jakarta kami berikan layanan gratis tes PCR.

Kemudian layanan lainnya, jika misalnya tamu memesan jauh-jauh hari sebelumnya dan dia belum divaksin, kami juga mencarikan dia untuk layanan vaksinasi Covid-19.

Kami melakukan pendekatan seperti treatment kepada keluarga. Jadi tidak bersifat penumpang seperti pada biasanya. Jadi family treatment. Makanan berat, makanan ringan dan minuman gratis sesuai permintaan tamu kami siapkan selama penerbangan. Itu masuk dalam layanan juga.

Berapa armada private jet yang dioperasikan Indojet Sarana Aviasi?

Kami mengoperasikan beberapa private jet, tetapi sistemnya kerjasama juga. Salah satunya jet kecil jenis Hawker 400XP dengan kapasitas 6 seat sekarang ini untuk terbang pendek jelajah sekali terbang 2,5 jam. Ada juga jet dengan 8 seat, dan juga 13 seat.

Bagaimana cara mendapatkan penerbangan private jet?

Untuk pemesanan bisa satu hari sebelumnya selama pesawatnya ada. Tapi paling penting syarat perjalanannya harus sudah ada, misalnya hasil PCR. Selama itu sudah terpenuhi, bisa dadakan.

Di hari yang sama pun bisa, kalau pesawat ready. Tetapi untuk rute internasional, biasanya kami kasih waktu yang lebih jauh dari keberangkatan. Untuk sekarang ini, mungkin satu minggu sebelumnya dia sudah harus booking untuk mengantisipasi persyaratan di negara tujuan.

Berapa tarif private jet sekali terbang rute domestik seperti Jakarta-Bali dan rute lain?

Jakarta-Bali dibanderol mulai dari 19.500 dolar AS, Jakarta-Jogja (YIA) 14.000 dolar AS, Jakarta-Lombok 21.500 dolar AS, Jakarta-Labuan Bajo 32.000 dolar AS, Jakarta-Makassar 29.000 dolar AS, Jakarta-Medan 29.000 dolar AS, Jakarta-Sumba Tambolaka 31.000 dolar AS, Jakarta-Surabaya 16.000 dolar AS, Jakarta-Sorong 55.000 dolar AS. (zaenal nur arifin).

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas