Mandiri Energi, Warga Boyolali Manfaatkan Limbah Tahu hingga Kotoran Ternak Jadi Biogas
Banyaknya inovasi pemanfaatan energi terbarukan dari biogas ini membuat Desa Urutsewu dinobatkan sebagai Desa Mandiri Energi.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Limbah cair dari pengolahan tahu yang dulunya mencemari lingkungan dan mendapat keluhan dari warna kini justru memberi keuntungan.
Hal itulah yang dirasakan oleh Suwarno, pengusaha tahu di kawasan kaki Gunung Merbabu, tepatnya di Dusun Gilingan Lor, Desa Urutsewu, Ampel, Boyolali, Jawa Tengah.
Setiap harinya, pabrik tahu dengan delapan karyawan milik Suwarno tersebut bisa menghasilkan 5.000 liter cairan limbah tahu.
Ia sempat mendapat keluhan dari warga sekitar akan keberadaan limbah tahu dari pabrik miliknya.
Suwarno kemudian menemukan solusi untuk mengatasi masalah tersebut yakni dengan mengolah limbah cair tersebut menjadi biogas.
"Dulu sempat dapat protes dari warga, tapi sekarang tidak lagi," kata Suwarno kepada Tribunnews.com, Sabtu (4/9/2021).
Baca juga: ESDM: Pemanfaatan Sumber Energi Panas Bumi Terus Dioptimalkan
Dari biogas limbah tahu tersebut, Suwarno bisa memanfaatkannya untuk keperluan memasak sehari-hari.
Tak hanya rumahnya saja, beberapa tetangganya juga mendapat suplai biogas tersebut untuk keperluan memasak sehari-hari.
Ada tujuh rumah yang kompornya tersambung dengan pipa paralon dari digester biogas milik Suwarno.
Selain untuk memasak, biogas tersebut juga dimanfaatkan untuk menyalakan genset emergensi yang telah ia modifkasi.
Dalam keadaan darurat, genset tersebut digunakan untuk penerangan rumahnya dan menghidupkan mesin pompa air yang dipasang di fasilitas Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).
Baca juga: Pakar Siber: Indonesia Harus Mandiri di Teknologi Luar Angkasa, Energi Terbarukan dan Internet
Langkah pengolahan limbah cair tahu menjadi biogas ini cukup sederhana, sama seperti pengolahan biogas pada umumnya.