BPBD Prioritaskan Keselamatan Saat Penanganan Banjir di Kabupaten Bogor
Petugas gabungan memprioritaskan keselamatan warga saat melakukan upaya penanganan darurat banjir yang menerjang empat kecamatan di Bogor
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Petugas gabungan memprioritaskan keselamatan warga saat melakukan upaya penanganan darurat banjir yang menerjang empat kecamatan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Senin (6/9/2021).
Tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor menginformasikan prioritas penanganan darurat terfokus pada penyelamatan, pertolongan dan evakuasi warga terdampak.
Baca juga: Politikus PAN Nilai Pembubaran BSNP Sebagai Langkah Mundur
Perkembangan terkini pada Senin malam (6/9/2021), sebanyak 2 KK atau 7 warga dievakuasi dan telah mengungsi di tempat yang aman.
Sedangkan 32 KK atau 37 warga lainnya serta 50 santri terdampak kejadian ini.
BPBD Kabupaten Bogor menyampaikan para santri sempat terisolir karena jembatan utama di Sungai Cidurian terbawa arus banjir.
Baca juga: Kembali Bertambah, Kini Tersangka Perusakan Tempat Ibadah Ahmadiyah di Sintang Jadi 16 Orang
Dalam penanganan darurat ini, BPBD setempat telah berkoordinasi dengan aparat kecamatan dan desa terdampak, serta melakukan pendataan di lapangan.
Banjir juga mengakibatkan kerusakan rumah warga. Tercatat satu rumah warga mengalami rusak berat, empat jembatan penghubung antar kampung terputus.
Sementara itu, 11 unit rumah warga dan satu pondok pesantren terdampak.
Peristiwa ini dipicu oleh hujan deras yang cukup lama sehingga debit air Sungai Cidurian meluap.
Desa-desa yang terdampak yaitu Desa Kalong Sawah di Kecamatan Jasinga, Desa Malasari dan Nanggung di Kecamatan Nanggung, Desa Urug di Kecamatan Sukajaya serta Desa Sukamaju di Kecamatan Cigudeng.
Baca juga: Presiden Jokowi Pastikan Persyaratan KUR Pertanian Semakin Dipermudah
Wilayah Kabupaten Bogor memiliki 37 kecamatan yang berpotensi terhadap bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Sejumlah desa pada kecamatan terdampak termasuk pada wilayah dengan potensi bahaya tersebut.
Pemerintah daerah perlu meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan mengingat informasi peringatan dini cuaca pada 7 hingga 8 September 2021, wilayahnya masih berpotensi hujan dengan intensitas lebat.