Cerita Prajurit TNI Selamatkan Bocah Tumbal Pesugihan saat Dianiaya Orangtua, Sempat Diancam Pelaku
Prajurut TNI sempat diancam saat menyelamatkan bocah korban tumbal pesugihan di Gowa.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
"Setelah beberapa jam datang saudara Bayu melaporkan bahwa kondisi di rumah almarhum inisial DS ada jeritan tangisan yaitu adik dari almarhum DS," jelasnya kepada wartawan saat ditemui di Makodim Gowa, Rabu (8/9/2021).
Kemudian, ia bersama kepala lingkungan dan Bayu bergegas ke rumah duka.
Setibanya, di sana ia langsung mengevakuasi korban AP.
"Di situ kami langsung angkat, saya sendiri mengambil orangtua (bapak AP) karena dia di posisi di atas kepala korban, diamankan dulu, dipeluklah oleh Praka firmansya," jelas dia.
Ia juga mencegat ibu AP agar korban terhindar dari tindakan kekerasan.
Bahkan sesaat, orangtua dan kakek paman dan nenek korban sempat melakukan perlawanan.
Namun, Murdani kembali mengahalau dengan cara mendorong pundak ibu AP sekitar tiga kali dan dia terjatuh.
Setelah, Murdani keluar, AP yang sudah berada di Kepala Lingkungan kembali direbut oleh nenek korban sendiri.
"Setelah itu saya lihat. langsung saya respek langsung ambil lagi korban itu, saya bawa lari sekitar 20 meter dari rumah tersebut," bebernya.
Kondisi anak di bawah umur itu, kata dia, telah pingsan dan matanya telah mengeluarkan darah.
"Setelah itu atasnama Firmansyah dengan Jupri saya perintahkan langsung mengantar korban ke kesehatan (puskesmas) Tinggimoncong," ucap dia.
Baca juga: Anak Habisi Ibu di Cilacap karena Sering Dimarahi, Korban Sempat Teriak hingga Didengar Tetangga
Jarak anatar TKP ke puskesmas sekira 10 km.
AP dievakuasi menggunakan motor ke puskesmas Tinggimoncong.
"Pas korban diantar itu sempat orangtua korban yaitu Ayah korban dia keluar menanyakan anak saya ke mana. Dia (ayah) korban bilang kalau ada permasalah dengan anak saya kalian yang bertanggungjawab,"