Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Berantas Kelaparan di Jalanan, Ini Aksi Nyata Komunitas Anti Lapar Bantu Warga Terdampak Pandemi

gerakan ini sudah dilakukan sejak lama dan menjadi salah satu wujud kepedulian masyarakat untuk saling bantu satu sama lain.

Editor: Content Writer
zoom-in Berantas Kelaparan di Jalanan, Ini Aksi Nyata Komunitas Anti Lapar Bantu Warga Terdampak Pandemi
Komunitas anti lapar Purwokerto yang beranggotakan anak-anak muda dan peduli menggelar 'Operasi Lapar' saat membagikan nasi rames bagi masyarakat yang membutuhkan selama pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Senin (26/7/2021) malam. 

TRIBUNNEWS.COM – Pandemi Covid-19 yang masih mewabah di Indonesia menyebabkan semua elemen masyarakat terkena dampaknya.

Banyak orang membutuhkan bantuan dalam hal kebutuhan sehari-hari, terutama bahan makanan, saat kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diberlakukan.

Seperti yang dilakukan sekelompok anak muda dan masyarakat yang peduli terhadap warga yang kelaparan yang tergabung dalam Komunitas Anti Lapar Purwokerto.

Mereka menggelar ‘Operasi Lapar’ dengan membagikan makanan kepada masyarakat yang membutuhkan. 

Sebenarnya, gerakan ini sudah dilakukan sejak lama dan menjadi salah satu wujud kepedulian masyarakat untuk saling bantu satu sama lain.

Namun, menghadapi kondisi PPKM darurat, Operasi Lapar kembali mengintensifkan gerakan pembagian makanan berupa nasi rames. 

Bahkan, tak hanya secara eventual, Operasi Lapar ini digelar hampir di setiap malam. Secara khusus komunitas ini menjangkau berbagai sudut Kota Purwokerto untuk terjun langsung membagikan makanan.

BERITA TERKAIT

Salah satu  relawan Operasi Lapar, Sutrisno atau lebih akrab disapa Kang Tris, mengungkapkan bahwa Operasi Lapar adalah gerakan yang diinisiasi oleh masyarakat yang peduli terhadap mereka yang memiliki ekonomi lemah.

"Operasi Lapar ini sudah dilakukan lama, cuma lebih intensif selama PPKM ini. Sebenarnya kami cuma membagikan nasi bungkus, kalau teman-teman itu nyebutnya Rames Rames," jelasnya. 

Operasi Lapar biasanya diadakan pada waktu malam hari dengan menyediakan 75 hingga 100 bungkus nasi rames yang akan dibagikan tergantung dana yang terkumpul.

Namun, dibalik bungkusan nasi rames tersebut, terkandung niat baik dari para warga. Tak ayal, para pihak yang membutuhkan seperti tukang becak, tukang ojek, tunawisma, dan kaum dhuafa lainnya menyambut bantuan tersebut dengan suka cita.

Terkait pendanaan dari kegiatan ini, Kang Tris mengungkapkan nasi rames yang dibagikan berasal dari urungan iuran para anggota dan donatur.

"Kami kebanyakan iuran, jadi kalau ada teman-teman dari kalangan sendiri yang punya rejeki lebih. Nanti kalau sudah pas uangnya kami belanjakan. Kami juga ada beberapa tim, setiap hari ada saja gerakan yang dilakukan," terangnya. 

Tak ketinggalan, Kang Tris juga mengajak masyarakat khususnya yang memiliki rezeki lebih untuk lebih peka terhadap situasi lingkungan sekitarnya.

"Mari saling jaga keluarga, jaga tetangga, kita harus membuka mata bahwa di sekeliling kita banyak yang terdampak," tambahnya. 

Secara terbuka masyarakat dapat berpartisipasi dengan ikut berbagi atau langsung terjun dalam membagikan makanan dalam gerakan Operasi Lapar. 

Sebagai contoh, pada malam tanggal 26 Juli 2021 lalu telah digelar Operasi Lapar yang diikuti oleh para kelompok masyarakat. 

Tak hanya itu, Operasi Lapar secara langsung melakukan banyak gerakan sosial dan membagikan setiap gerakan sosial yang mereka lakukan melalui akun instagramnya @operasilapar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas