Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta-fakta 3 Jasad Tertimbun Pakaian di Banjarmasin, Masih Satu Keluarga, Ini Hasil Visum Korban

Kasus penemuan tiga jasad tertimbun pakaian terjadi di Kota Banjarmasin,Kalimantan Selatan. Ketiganya masih memiliki hubungan keluarga.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Fakta-fakta 3 Jasad Tertimbun Pakaian di Banjarmasin, Masih Satu Keluarga, Ini Hasil Visum Korban
BanjarmasinPost.co.id/Noor Masrida
Tiga jenazah terdiri dari pasangan suami istri dan anak, ditemukan dalam timbunan pakaian di sebuah rumah di Kelurahan Karang Mekar, Kecamatan Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, Jumat (10/9/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus penemuan tiga jasad tertimbun pakaian terjadi di Kota Banjarmasin,Kalimantan Selatan.

Ketiganya masih memiliki hubungan keluarga.

Mereka pasangan suami istri, Akhmad Saubari (42), sang istri, Sela Pujita (33), dan anak mereka SK (6).

Jasad korban ditemukan dalam rumah mereka yang terletak di kawasan Kelurahan Karang Mekar, Kecamatan Banjarmasin Timur.

Bagaimana kelengkapan informasi dari kasus ini? Berikut fakta-faktanya yang dirangkum dari Tribunbanjarmasin.com, Minggu (12/9/2021):

Baca juga: Ayah dan Anak Tewas Dalam Ledakan di Pabrik Bondet Pasuruan, Tempat Nelayan Biasa Memesan Bom Ikan

Kronologi

Ketiga korban ditemukan pada Jumat (10/9/2021) sekitar pukul 22.00 Wita.

Berita Rekomendasi

Saat itu, perempuan muda bernama Sari (22) hendak mencari korban.

Sari merupakan anak H Kadir yang merupakan bos dari korban.

Dikatakan, Saubari dan istri, sudah dua hari tidak ada kabar dan tak dapat dihubungi.

Sedangkan orangtuanya, lanjut Sari, sedang berada di luar kota.

Karena itu, dirinya langsung mendatangi lokasi begitu mengetahui terjadinya peristiwa ini.

"Dia sudah lama bekerja sama bapak saya. Dipercayakan untuk meninggali rumah ini," ujar Sari yang berada di lokasi.

Baca juga: Hakimi Maling Motor Hingga Tewas, Empat Warga Banyuasin Digiring Polisi

Kecurigaan Sari dan karyawan H Kadir tersebut berawal dari korban yang hilang kabar selama dua hari terakhir.

Bersama karyawan yang lain, Sari mengecek ke rumah yang diketahui juga difungsikan sebagai gudang penyimpanan stok pakaian tersebut.

Namun karena pintu terkunci dan tak ada jendela, maka diputuskan untuk mendobrak salah satu pintu di rumah itu.

Tak disangka, Saubari malah ditemukan sudah tak bernyawa bersama istrinya, Sela, dan anaknya yang balita, di antara tumpukan plastik berisi pakaian.

Penuturan Sari, terakhir kali bertemu dengan pasangan tersebut dua hari yang lalu.

"Saat itu menanyakan, apakah saya mau menginap di rumah ini atau tidak. Setelah itu, tidak ada komunikasi lagi," kata wanita berkacamata tersebut.

Baca juga: Warga Gamping Sleman Tewas Saat Berkendara di Sekitar Pojok Beteng Timur

Pengakuan keluarga korban

Adik dari Ahmad Saubari bernama Ika memberikan pengakuannya.

Ia begitu terkejut saat mendengar kabar abangnya ditemukan meninggal dunia.

"Tadi pas di rumah, saya dikasih tahu kalau beliau meninggal dunia, langsung saja menyusul ke sini," ujarnya.

Ia mengatakan, hari ini mencoba menelepon sang kakak, tapi gagal.

"Terakhir kali komunikasi itu dua hari yang lalu, kemarin dan hari ini saat mau dihubungi sudah tidak mengangkat," tutupnya.

Hasil visum korban

Kapolsek Banjarmasin Timur, AKP Pujie Pirmansyah membeberkan hasil pemeriksaan jasad para korban.

"Setelah dilakukan visum di rumah sakit, hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," terang Kapolsek.

Terlebih, menurutnya, pihak keluarga juga sudah ikhlas dengan kepergian Ahmad Saubari, istri dan juga anaknya.

Baca juga: Pencari Rumput di Sleman Ditemukan Tewas, Sebelumnya Mengeluh Sakit di Bagian Dada

"Karenanya, keluarga tidak bersedia untuk dilakukan autopsi dan telah membuat surat pernyataan," ujarnya.

Karena hal itu pula, tidak dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Sementara itu, pemilik rumah disebut Kapolsek tetap dimintai keterangan.

"Dugaan penyebab meninggal dunia karena tertimpa tumpukan pakaian lalu kehabisan napas karena tidak bisa keluar dari sana," sambungnya.

Disinggung perihal apakah pihaknya turut memeriksa sekitar lokasi termasuk mengecek rekaman CCTV di toko, AKP Pujie Pirmansyah mengatakan mereka tidak melakukannya lantaran tidak ada CCTV di tempat tersebut.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Tribunbanjarmasin.com/Noor Masrida)

Berita lainnya seputar kasus penemuan jasad.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas