Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BKSDA Yogyakarta Bangun Sumur Bor untuk Masyarakat Desa Karangasem

Bantuan sumur bor ini merupakan langkah nyata Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Yogyakarta dalam mewujudkan harapan masyarakat sekitar.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in BKSDA Yogyakarta Bangun Sumur Bor untuk Masyarakat Desa Karangasem
Dok KLHK
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Wiratno meresmikan bantuan sumur bor kepada masyarakat Desa Karangasem, Paliyan, Gunungkidul, Minggu (19/9/21). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Wiratno meresmikan bantuan sumur bor kepada masyarakat Desa Karangasem, Paliyan, Gunungkidul, Minggu (19/9/21). 

Bantuan sumur bor ini merupakan langkah nyata Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Yogyakarta dalam mewujudkan harapan masyarakat sekitar

Khususnya melalui fasilitasi ketersediaan sumber air bagi masyarakat, melalui pembuatan sumur bor di wilayah Karangasem, desa penyangga kawasan Suaka Margasatwa (SM) Paliyan.  

“Kawasan konservasi bukan hanya sekedar mengelola kawasan agar terjaga dengan baik, namun juga memperhatikan keberadaan masyarakat di sekitar kawasan," kata Wiratno dalam keterangannya.

Baca juga: KLHK dan Bareskrim Polri Lakukan Sidak Penambangan Emas di Bolmong Sulut

Baca juga: Bukan Cuma Diundang ke Istana, Suroto Juga Dapat Kiriman 20 Ton Jagung dari Presiden Jokowi

Wiratno mengapresiasi langkah yang telah dilakukan Balai KSDA Yogyakarta ini. 

Menurutnya apa yang sudah dilakukan Balai KSDA Yogyakarta tepat, dimana Balai KSDA Yogyakarta telah berhasil menerjemahkan mandat pengelolaan kawasan konservasi dengan baik.

"Semoga dengan adanya sumur bor di sekitar kawasan SM Paliyan ini akan memberikan dampak positif dan kesejahteraan bagi masyarakat. Dengan demikian Hutan lestari masyarakat sejahtera bukanlah sekedar slogan, tapi telah berhasil diwujudkan oleh Balai KSDA Yogyakarta,” ungkap Wiratno.

BERITA TERKAIT

Pembuataan dua lokasi sumur bor di Dusun Karangasem A dan Dusun Manggul Kalurahan Karangasem ini berawal dari kunjungan Kepala Balai KSDA Yogyakarta, M. Wahyudi di akhir tahun 2019. 

Dari hasil kunjungan tersebut yang dilanjutkan dengan pertemuan bersama Kelompok Tani Hutan (KTH) yang ada di Kalurahan Karangasem, diketahui bahwa masyarakat Dusun Karangasem A membutuhkan tambahan air untuk pengairan ke ladang pertaniannya.

Baca juga: Akhir Pekan Ini Berlaku Kebijakan Ganjil Genap di Jalan Malioboro 

Keberadaan KTH Sodong Makmur, salah satu KTH Binaan Balai KSDA Yogyakarta yang ada di Kalurahan Karangasem, membuat Balai KSDA Yogyakarta berinisiatif memberikan bantuan sumur bor ke warga Karangasem dengan harapan bisa dimanfaatkan untuk pengairan lahan pertanian. 

Kepala Balai KSDA Yogyakarta, M. Wahyudi membantu masyarakat sekitar kawasan SM Paliyan tersebut dengan membuat perencanaan dan fasilitasi bantuan penyediaan sumber air di Kalurahan Karangasem, Paliyan. 

Ia berujar air menjadi kebutuhan pokok masyarakat.

Tersedianya sumber air di Kalurahan Karangasem Paliyan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.

"KTH sekitar kawasan SM Paliyan juga akan dapat mengembangkan usaha hortikulturanya sehingga nantinya mereka dapat menjadi KTH yang mandiri, dan tentunya masyarakat sekitar kawasan akan mendapatkan akses air yang mudah untuk keperluan sehari-hari,” kata M. Wahyudi.

Baca juga: KLHK: Pemodal Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Tolitoli di Hutan Lindung Jadi Tersangka

Keprihatinan Balai KSDA Yogyakarta kepada warga yang membutuhkan air, membuat Balai KSDA Yogyakarta bersemangat untuk membuat perencanaan pengeboran sumur sedalam 120 meter tersebut. 

Selain memberikan bantuan sumur bor, BKSDA Yogyakarta juga memberikan bantuan pengadaan sarpras pendukung seperti tanki air (water torn), rumah panel dan instalasi pendukung lainnya.

“Balai KSDA Yogyakarta akan memprogramkan kegiatan sumur bor pada tahun-tahun berikutnya untuk masyarakat di sekitar SM Paliyan yang memerlukan air bersih,” tutup M. Wahyudi.

Upaya menjaga kelestarian hutan bukanlah hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja. 

Dengan membentuk hubungan yang baik dengan masyarakat serta mitra terkait, maka akan semakin menguatkan tujuan mewujudkan hutan lestari dan masyarakat sejahtera.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas