Aksi Solidaritas Buat Gabriela yang Tewas Dibunuh KKB, Diisi Penyalaan Lilin dan Pembacaan Puisi
ukan hanya perawat yang terlibat, melainkan kata isak seluruh element tenaga kesehatan pun turun langsung dalam aksi tersebut.
Editor: Eko Sutriyanto
Dirinya mengakui, ketika saat melantunkan puisi tersebut ia merasa sedih dan kehilangan yang amat dalam.
"Tentunya sedih sekali, karena profesi ini sangat mulia karena merawat manusia itu tidak gampang," ucapnya di sela-sela acara pembakaran lilin di Taman Imbi, Selasa (21/9/2021).
Susan menambahkan, posisi saat membacakan nast tersebut dirinya mencoba membayangkan bagaimana Gabriela Meilani, meninggalkan segala sesuatu yang berarti untuknya.
"Dia pergi untuk bekerja melayani dan baginya ini adalah hal berharga, dari pada semua yang dia miliki saat ini," katanya.
Puisi yang diberikan pada malam ini, menurutnya merupakan pesan Gabriela bagi tenaga medis.
Inilah isi puisi yang sempat Tribun-Papua.com dengarkan.
"Sahabatku, mari sejenak duduk bersamaku dengarkan kisah piluhku. Sahabatku, marilah sejenak duduk bersamaku lihatlah betapa menyedihkan perjalanan hidupku.
Sahabtku, marilah sejenak duduk bersamaku renungkanlah saat teriakan minta tolongku, hanyalah mengobarkan angkara murka. Sahabatku, dengarlah, lihatlah, rasakan dan renungkanlah saat ragaku sudah tak berdaya dalam siksaan. Kakiku tak mampu berpijak, mataku tak mampu membuka, suaraku hanya mampu membisik dalam doa berharap belas kasihan dan keajaiban.
Namun, harapan tak kunjung datang aku berakhir dalam angkara murka, semerbak amis merebak mekar bunga pengabdian. Sahabatku, dalam keheningan jiwaku, ada nada nadi kehidupan yang memanggil. Suara alunan angin sepoi membisik dibalik gunung dan lembah.
Hai kalbu yang tersentu mari dengar, lihat dan rasakan, duduk sejenak bersamaku menaikan doa semoga kekejian ini takkan terjadi lagi di negeri ironi penuh damai.
Semoga pengabdian semerbak harum, menghapus amis kebengisan, Safe Gabriela Meilani,"
Tuntut Pemerintah Tindak Tegas Pelaku
Aksi yang sama dilakukan tenaga kesehatan berada di Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen.
Mereka menggelar aksi doa bersama dan bakar lilin yang dipusatkan di Alun-alun, Serui, Selasa (21/9/2021) malam.