Kasus Covid-19 di Lingkungan Sekolah Jateng Terus Bertambah, Bermula dari Curi Star PTM ?
Klaster covid-19 di sekolah bermunculan di Jawa Tengah, ini menuai sorotan dari Gubernur Jateng, Ketua PGRI Jateng hingga Ketua DPRD Purbalingga.
Penulis: Theresia Felisiani
"Saya harap, ini disikapi secara tegas oleh bupati. Khususnya, yang berani melakukan (PTM) tanpa koordinasi, mesti diberi punishment. Bila perlu, berhentikan kepala sekolahnya," kata Bambang, Rabu (22/9/2021).
Bambang mengatakan, seringkali ada sekolah yang 'kucing-kucingan' melakukan PTM padahal belum berkoordinasi atau mendapat lampu hijau dari Satgas Penanganan Covid-19 kabupaten.
Padahal, menurutnya, stadar kelayanan menggelar PTM di Purbalingga masih sangat mengkhawatirkan.
Hal ini dilihat berdasarkan data cakupan vaksinasi dosis 1 Kabupaten Purbalingga, yang baru mencapai 22 persen.
"Karena masih memungkinkan, guru-guru yang mengajar itu juga belum divaksin dan risikonya kembali kepada anak-anak kita," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, 90 siswa SMP Negeri 4 Mrebet Purbalingga positif Covid-19 setelah menjalani tes antigen, Senin (20/9/2021).
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Purbalingga masih meminta klarifikasi kepada kepala sekolah terkait temuan ini.
Pasalnya, Dindikbud Purbalingga menyatakan, sekolah tersebut seharusnya belum menggelar PTM.
Baca juga: Habiskan Waktu Malam Minggu, 6 Anak Bau Kencur Iseng Otaki Rentetan Aksi Begal di Bintaro
Namun, Dinas Kesehatan (Dinkes) Purbalingga menyatakan, sekolah tersebut sudah menggelar PTM satu atau dua pekan sebelum temuan kasus.
Dinkes diminta melakukan tes antigen kepada siswa setelah ada temuan siswa mengalami gejala Covid-19, selain sebagai syarat persiapan PTM.
Saat ini, 90 siswa positif corona menjalani karantina terpusat di sekolah dan menunggu tes PCR lanjutan
Gubernur Ganjar Minta Pemkab Purbalingga Lakukan Tracing Kontak Erat Murid Positif Covid di Mrebet
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Pemkab Purbalingga bertindak cepat mengatasi klaster pembelajaran tatap muka (PTM) yang menimpa 90 siswa SMP Negeri 4 Mrebet.
Selain menghentikan PTM yang sudah dilakukan, Ganjar meminta bupati Purbalingga segera melakukan tracing terhadap kontak erat 90 siswa itu.
"Bupati sudah memutuskan PTM di Purbalingga dihentikan semuanya. Saya minta dilakukan tracing, dicari penyebabnya dari mana, masuknya seperti apa agar bisa segera tertangani," kata Ganjar, Rabu (22/9/2021).
Ganjar mengatakan, kasus Purbalingga menjadi peringatan untuk semua daerah di Jateng agar lebih berhati-hati.
Pihaknya sudah mengecek dan diketahui bahwa sejumlah sekolah di Purbalingga menggelar PTM tanpa izin.
"Menurut informasi bupati, pada prinsipnya, Purbalingga belum membuka PTM. Maka, saya tekankan, kenapa penting setiap sekolah yang ingin menyelenggarakan PTM untuk lapor dulu, supaya bisa dipantau," ucapnya.
Ganjar meminta setiap daerah tegas mengambil tindakan jika ada sekolah yang menggelar PTM tanpa izin.
Ganjar meminta daerah tidak segan-segan membubarkan PTM jika belum mengantongi izin.
"Yang nggak lapor, bubarkan. Ini menjadi pembelajaran buat kita semua. Seluruh sekolah, baik negeri maupun swasta, siapapun yang menggelar PTM, tolong laporkan agar kami bisa melakukan pengecekan sejak awal," tegasnya.
Ganjar juga sudah memerintahkan seluruh daerah untuk melakukan random tes di beberapa sekolah dalam waktu-waktu tertentu.
Hal itu penting agar bisa diketahui perkembangan PTM saat ini.
"Saya minta, segera dilakukan random tes dalam waktu-waktu tertentu agar kita bisa mengetahui kondisinya," ujarnya. (tribun network/thf/TribunBanyumas.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.