Muncul Pria Beristri 4 Klaim Jadi Raja Angling Dharma di Pandeglang, Ini Hasil Investigasi Polisi
Kapolres Pandeglang, AKBP Belny Warlansyah, mengungkapkan temuan soal munculnya pria di Pandeglang yang disebut Raja Angling Dharma.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan wartawan TribunBanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan
TRIBUNNEWS.COM, PANDEGLANG - Kapolres Pandeglang, AKBP Belny Warlansyah, mengungkapkan temuan soal munculnya pria di
Pandeglang yang disebut Raja Angling Dharma.
Raja itu bernama Iskandar Jamaludin Firdaus.
"Hasilnya raja yang disebutkan dan viral tidak bersangkutan kerajaan. Itu murni bersangkutan suka dengan corak-corak kerajaan," katanya saat dihubungi pada Kamis (23/9/2021).
Menurut dia, Iskandar Jamaludin Firdaus itu tidak melanggar kaidah hukum.
Malah, kata dia, Iskandar Jamaludin Firdaus memberi bantuan kepada masyarakat kurang mampu.
Untuk itu, dia meminta, agar kejadian itu tidak dikaitkan Sunda Empire yang sempat viral di media sosial lantaran membuat kerajaan.
"Jelas berbeda tentu. Karena dana membangun rumah itu berdasarkan keterangan yang kami peroleh itu berasal dari dana swadaya dan bantuan dari donatur yang datang ke rumah baginda," jelasnya.
Baca juga: Munculnya Kerajaan Angling Dharma, Sosiolog: Ada Peran Negara yang Tak Dirasakan Masyarakat
Sebelumnya, Seorang pria paruh baya bernama Iskandar Jamaluddin Firdaus mendadak bomming akibat dirinya yang disebut-sebut sebagai raja dari Kerajaan Angling Dharma Pandeglang.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, dirinya disebut-sebut telah membantu warga miskin sejumlah 30 orang dengan memberikan sebuah rumah.
Saat dihampiri oleh TribunBanten.com di kediamannya yang berada di Sejumlah wartawan mendatangi kediamannya di Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang, Banten, sang raja enggan keluar dan menutup diri pasca dirinya viral di media massa.
Kronologi
Iskandar Jamaludin Firdaus menggegerkan warga dengan mengklaim dirinya sebagai seorang Raja Angling Dharma dari Pandeglang.
Ia mengklaim dirinya sebagai 'satria piningit' yang telah membantu banyak warga miskin di daerahnya dan menyantuni anak-anak yatim.